“Tidak satu jalan ke Roma, kita mencoba mengejar keberbagai kementerian, serta menggunakan jaringan yang kita miliki dan melakukan kolaborasi dengan anggota DPR RI asal daerah kita hingga tokoh-tokoh kita yang menjabat di kementerian,” katanya.
Dengan kegigihan Suhatri Bur ini, sehingga berdampak pada anggaran yang dikucurkan ke Padang Pariaman pada 2022 atau pada 2023 mendatang. Termasuk dengan penghargaan IGA yang diperoleh ini juga akan menambah DID yang akan diterima oleh Padang Pariaman pada 2023 mendatang.
“Sebelum saya menjabat IGA Padang Pariaman ini pada posisi 188 dari kabupaten yang ada di Indonesia. Pada 2021 kita upayakan untuk menggenjot dan hasilnya kita bisa mendapatkan Top IGA tahun ini,” katanya.
Dari inovasi ini Pemerintah Padang Pariaman akan mendapatkan tambahan Rp7 miliar angaran pada tahun depan. Tidak hanya itu, inovasi yang dihasilkan di Padang Pariaman ini juga dimanfaatkan untuk menekan angka stunting di Pariaman.
“Pemerintah pusat menargetkan angka stunting 2024 mendatang pada angka 14 persen dan dengan inovasi yang kita hasilkan akan berusaha untuk di bawah itu. Angka stunting ini juga menjadi tolak ukur bagi pemerintah pusat dalam mengalokasikan anggaran untuk pemerintah kabupaten,” kata Bupati.
Tidak sampai di sana, kata Bupati yang akab disapa Aciak ini, dengan inovasi yang dilakukan di Padang Pariaman ini juga bisa melakukan penekanan laju inflasi, mengukur IPM, serta lama masa belajar dari masyarakat Padang Pariaman itu sendiri.