Nur Anita mengatakan, selain telah menjadi Cagar Budaya Nasional dan akan diusahakan menjadi World Heritage, PT Semen Padang juga telah mengajukan Arsip Pabrik Indarung I sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB). Bahkan, Dewan Pakar MKB juga telah berkunjung ke PT Semen Padang untuk melakukan verifikasi dokumen arsip yang diajukan PT Semen Padang ke ANRI.
“Insya Allah, arsip Indarung I dari tahun 1910-1972, akan dijadikan sebagai MKB oleh ANRI. Anugerah MKB ini nantinya diserahkan pada Peringatan Hari Kearsipan ke-52 yang akan dilaksanakan di Banyuwangi pada pekan depan,” kata Anita kepada rombongan IMA saat berkunjung ke Pabrik Indarung I.
Setelah MKB, lanjutnya, PT Semen Padang nantinya juga akan berupaya mendaftarkan arsip PT Semen Padang sebagai Memory of the World. “Hal ini dilakukan, karena kami ingin bagaimana arsip di PT Semen Padang ini, terutama Indarung I, dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi generasi yang akan datang,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen IMA Pusat, Toufik, menyampaikan bahwa IMA sengaja berkunjung ke PT Semen Padang untuk melihat pabrik Indarung I, karena pabrik semen kebanggan orang ‘awak’ ini memiliki warisan sejarah yang begitu panjang tentang bagaimana industri semen di Indonesia, maupun Asia Tenggara ini didirikan.
“Makanya, pada Rakernas IMA yang digelar di Padang ini, kami manfaatkan untuk bisa berkunjungan ke Semen Padang. Dan tentunya, kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen Semen Padang yang telah memfasilitasi kami untuk melihat lebih dekat Pabrik Indarung I, termasuk melihat tempat konservasi ikan bilih,” katanya. (dan)