Kalau dirata-ratakan, sebutnya, hampir 85% sampah tabungan nasabah berupa sampah plastik. Sedangkan sampah kertas, kaleng atau besi tidak seberapa.
“Untuk sampah plastik, diolah menjadi an-aerob filter untuk IPAL komunal. Pengolahan ini berkat bimbingan dan arahan dari Posyantek Maruna Kecamatan PPT dan merupakan TTG yang sudah diterapkan di Padang Panjang untuk pengolahan air limbah di IPAL komunal. Sedangkan sampah kertas dan kaleng/besi dijual kepada bank sampah lain yang membuat kerajinan. Jika sudah tidak bisa diolah lagi, baru dijual kepada pengepul,” terangnya.
Dikatakan, untuk cakupan wilayah bank sampah ini adalah wilayah Kota Padang Panjang tanpa kecuali.
Sampai sekarang jumlah nasabah Bank Sampah Sarunai yang terdaftar dan masih aktif sebanyak 573 orang. Nasabah terbanyak dari Kelurahan Koto Panjang. Ada yang dari Kelurahan Silaing Bawah, Silaing Atas, Kampung Manggis, Guguk Malintang dan lainnya.
Disebutkan lagi, ada juga sekolah yang telah melakukan MoU dengan Sarunai. Di antaranya SMPN 3 dan beberapa sekolah Adiwiyata lainnya di Kota Padang Panjang.
Hingga saat ini, pengurus Bank Sampah Sarunai berjumlah delapan orang terdiri dari direktur, sekretaris, bendahara, teller, bagian pencatatan, bagian penimbangan, bagian pengembangan dan operator becak motor.