PADANG, HARIANHALUAN.ID – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatera Barat berperan dalam meningkatkan kemandirian fiskal melalui penggalian potensi ekonomi yang berdampak besar kepada masyarakat. Salah satunya dengan menjadikan rendang sebagai produk lokal bertaraf internasional.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat, Syukriah menyampaikan bahwa rendang sebagai produk lokal memiliki potensi yang sangat besar bagi perkembangan ekonomi Sumbar.
“Sumbar sudah ekspor bumbu rendang ke beberapa negara. Sudah ada beberapa pengusaha rendang yang ekspor. Ke depan kita ingin mendorong pengusaha rendang supaya yang tadinya ekspor satu ton, akan kita dorong agar bumbunya yang diekspor itu dalam satu kontainer yang asalnya dari Sumbar,” katanya, Senin(25/3).
Potensi rendang, katanya masih sangat besar untuk merambah perdagangan dalam negeri hingga luar negeri. Terlebih lagi, kegiatan industri rendang berdampak ke banyak sektor ekonomi lain.
“Sektor yang menjadi sasaran adalah pertanian dan pariwisata. Gol kita adalah menaikkan nilai tukar petani dan menaikkan harga saing bumbu rendang. Intinya kita ingin melibatkan inovasi bumbu rendang dari hulu ke hilir. Ini sudah disampaikan kepada gubernur, gubernur dan jajarannya memberikan support yang luar biasa, kemudian tim sudah rapat beberapa kali dengan beberapa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemko),” ujar Syukriah.
Kedepannya, kata Syukriah, bumbu rendang akan dijadikan sebagai komoditi ekspor. Dialog dengan pelaku usaha dan pembentukan Himpunan Pengusaha Rendang Minangkabau (Hipermi) merupakan upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
“Kita juga bersinergi dengan unit Kemenkeu Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Pemda dalam mewujudkan program ekspor rendang. Kita ingin bumbu rendang di Sumbar menjadi komoditi ekspor. Semoga ekspor rendang bisa menjadi penggeliat ekonomi Sumbar karena kita mau bahan bakunya asli dari Sumbar,” ujarnya lagi.
Selanjutnya ia katakan, pengembangan inovasi ekspor rendang agar menjadi produk bertaraf internasional tidak terlepas dari peran media.
“Kita membutuhkan media untuk mempercepat pengembangan inovasi ini. Melalui peningkatan literasi dan pemberitaan positif untuk mendorong kemandirian fiskal dan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menggali potensi ekonomi Sumbar,” tuturnya. (*)