“Merindu Cahaya De Amstel” merupakan konten orisinal MAXstream yang telah tayang di bioskop-bioskop di Malaysia dan Brunei sejak 12 Mei 2022. Sebelum tayang di luar negeri, film yang diangkat dari kisah nyata berdasarkan novel karya Arumi E. dengan judul yang sama ini, telah berhasil menarik animo masyarakat Indonesia untuk menontonnya.
Merindu Cahaya De Amstel sukses ditonton sebanyak dua juta kali melalui platform MAXstream dalam waktu dua minggu dan mendapatkan 400 ribu lebih penonton selama penayangan di bioskop, sehingga menjadi film bioskop terlaris pertama di awal Tahun 2022.
Konten orisinal terbaru MAXstream yang baru saja rilis, “Mengejar Surga” juga dijadwalkan untuk tayang perdana di bioskop Malaysia dan Brunei pada Juni mendatang atau tidak lama setelah tayang di bioskop Indonesia.
Selain itu, ada juga konten orisinal bergenre horor, “Kajeng Kliwon” yang akan tayang di bioskop Malaysia, Brunei, dan Thailand dengan judul internasional “Nightmare in Bali”. Selain itu, ada juga konten orisinal MAXstream bergenre horor lainnya, yakni “Eyang Putri” yang kini dapat ditonton melalui platform OTT lokal Malaysia, Astro.
“Tentunya terdapat banyak konten orisinal MAXstream lainnya yang berpotensi untuk ikut menyusul melanglang buana di negara-negara Asia lainnya. Apalagi bila dilihat dari banyaknya penonton yang berhasil diraih, seperti “Kolak Express” yang sudah ditonton sebanyak 1,5 juta kali di MAXstream, “Kau dan Dia” sebanyak 8 juta kali, “Serigala Langit” sebanyak 2,5 juta kali dan series “Love Coach”, yang sudah ditonton sebanyak 1 juta kali. Tidak menutup kemungkinan konten-konten orisinal MAXstream tersebut dan yang lainnya akan tayang di luar negeri, baik di bioskop maupun di platform OTT lokal masing-masing negara,” ujar Nirwan.
“Ke depan, Telkomsel sebagai digital ecosystem enabler akan terus mengembangkan MAXstream untuk dapat menjadi OTT Marketplace tanah air, yang tak hanya mampu memenuhi kebutuhan hiburan digital masyarakat Indonesia, melainkan juga dunia. Kami juga akan terus membuka peluang lebih luas untuk berkolaborasi bersama banyak pihak, termasuk sineas lokal untuk mengakselerasi perkembangan industri film tanah air di era digital saat ini,” tutur Nirwan. (*)














