Ia bahkan membagikan pengalamannya yang unik ketika digigit ular berbisa. Setelah membersihkan luka dan darah kemudian mengoleskan madu kelulut, lukanya tidak mengalami pembengkakan.
“Ini pengalaman pribadi saya, dan mungkin akan memberikan hasil yang sama pada orang lain,” tambahnya.
Rumah Lebah Kelulut saat ini memiliki lebih dari 1.000 koloni lebah, yang tersebar di Parit Malintang hingga dekat Kantor Bupati Padang Pariaman dengan menyewa lahan masyarakat yang terlantar.
Awalnya, koloni lebah dibeli dari luar, namun kini sudah berhasil dibudidayakan secara mandiri dengan metode yang inovatif.
“Kami menggunakan kotak berbentuk rumah adat sebagai sarang lebah, meskipun dulunya lebah bersarang di batang kayu seperti jengkol, karet, dan kelapa,” jelas H. Khaidir.
Madu kelulut dikenal dengan cita rasanya yang asam manis, yang bervariasi tergantung pada jenis makanan lebah. Jika lebah memakan buah keduduk, madunya berwarna hitam, sementara jika dari bunga kelapa, warnanya kuning. Proses budidaya yang higienis memastikan madu dapat dikonsumsi langsung dengan aman.