PADANG, HARIANHALUAN.ID – Lingkup Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bojol Padang di Jalan Prof Mahmud Yunus, Lubuk Lintah Kota Padang memiliki banyak tempat untuk berburu kuliner yang terjangkau dan sesuai dengan kantong mahasiswa rantau.
Salah satu pilihan warung makan bagi mahasiswa dan masyarakat seputaran wilayah itu yakni ayam bakar taliwang. Usaha makanan itu baru dilaunching beberapa hari lalu itu dikelola oleh Andri bersama istrinya.
Andri menceritakan alasan mengapa ia memulai membuka warung makan karena melihat ramainya mahasiswa di kawasan Lubuk Lintah. Dalam persiapan untuk membuka usaha ini, ia mengaku melakukan survei ke pasar untuk menentukan nilai harga dan selera konsumen agar usahanya kulinernya menjadi pilihan dan diminati pasar.
“Survei ini kita lakukan untuk menentukan harga dan rasa yang cocok. Untuk satu porsi kita jual dengan harga 13 ribu rupiah sudah include dengan nasi dan sayur asam. Kita mau konsumen merasakan kualitas bintang lima namun rasa kaki lima,” ujarnya.
Meski di kawasan tersebut berjamur usaha kuliner yang serupa, namun ia menganggap kompetitor kuliner tidak sebagai pesaing. Terlebih usaha kuliner yang ia rintis ini berbeda dari kebanyakan usaha yang ada kawasan tersebut.
“Memang banyak yang serupa dan berbahan dasar sama. Tapi kita menunya berbeda yakni ayam bakar taliwang karena di sekitar sini belum ada yang menyajikannya,” ujarnya
Ia menambahkan, baginya kompetitor itu dinilai menjadi motivasi agar ia dan istrinya terus berinovasi untuk bisa mengembangkan usaha kuliner yang baru dirintis.
“Kalau kita memulai bisnis sebelumnya kita harus membekali diri dengan mental petarung. Makanya kita tidak boleh takut untuk memulai usaha, yang terpenting kita mau berusaha melakukan yang terbaik. Jangan takut memulai namanya bisnis sudah kewajiban kita untuk berusaha,” ujarnya.
Dalam pengembangan bisnis kulinernya ini, ia dan istrinya berharap untuk ke depan usahanya bisa berdiri di toko dan bisa memiliki cabang yang tersebar di Kota Padang.
“Sebelum sampai ke tahap sana tentu kita harus maksimalkan dan membenahi apa saja kekurangan kita. Terpenting yang harus dilakukan di tahap awal ini bagaimana usaha kuliner kita ini diterima di pasar dan cocok dengan lidak pelanggan kita,” ujarnya.
Lebih lanjut ia katakan, meski usahanya baru dirintis namun sebelumnya ia berhasil dengan usaha teh es yang telah berjalan selama empat tahun. Kini pelanggan langganan teh es juga menjadi pelanggan ayam bakar taliwang.
“Alhamdulillah, untuk promosi dimanfaatkan pelanggan teh es langganan kita jadi usaha makanan ini juga ikut ramai. Namun kita juga lakukan promosi melalui media sosial,” ujarnya. (*)