Ini Kelurahan dan Desa di Sumbar Masuk Nominasi Terbaik Nasional

Kepala Dinas Pemberdayaan Desa dan Masyarakat Provinsi Sumbar, Amasrul

Kepala Dinas Pemberdayaan Desa dan Masyarakat Provinsi Sumbar, Amasrul

HARIANHALUAN.ID – Kelurahan Kubu Gulai Bancah, Kota Bukittinggi dan Desa Kubang Tangah, Kota Sawahlunto, masuk nominasi desa dan kelurahan lima terbaik nasional.

Kepala Dinas Pemberdayaan Desa dan Masyarakat Provinsi Sumbar, Amasrul mengatakan bahwa desa dan kelurahan dengan nominasi terbaik nasional ini akan dipresentasikan dan dinilai pada tanggal 5 dan 8 September 2022.

“Dari lima nominasi desa terbaik secara nasional, terpilih dari Sumbar yaitu Desa Kubang Tangah Kota Sawahlunto. Kemudian juga dari lima nominasi kelurahan terbaik secara nasional terpilih Kelurahan Gulai Bancah Bukittinggi. Ini sedang kita persiapkan presentasinya agar diberi penilaian yang paling terbaik. Semoga kita dapat posisi tersebut,” katanya.

Amasrul juga menuturkan, pemilihan desa dan kelurahan untuk sampai tingkat nasional berawal dari penilaian berjenjang. Artinya, seluruh desa/nagari, dan kelurahan di Sumbar dinilai. Kemudian pihak kecamatan mengutus desa atau kelurahan terbaik untuk tingkat kabupaten. Hingga akhirnya provinsi yang memberi penilaian akhir.

“Dapat dua pemuncaknya, kita usul ke nasional dan Alhamdulillah kita masuk lima besar. Baru kali ini desa dan kelurahan masuk nominasi nasional,” ujarnya.

Aspek penilaian pada desa dan kelurahan tersebut adalah inovasi dalam rangka peningkatan ekonomi usai pandemi Covid-19. Disebutkan Amasrul, selama pandemi meningkatnya angka pengangguran di tingkat desa dan kelurahan.

“Inovasi desa dan kelurahan terlihat pada banyaknya masyarakat dan perangkat desa kelurahan yang bergerak meningkatkan ekonomi. Salah satunya memajukan UMKM dan memberdayakan sumber daya manusia atau masyarakat dengan potensi yang ada di sekitar,” ucap Amasrul.

Selain upaya peningkatan ekonomi setelah pandemi, pemilihan desa dan kelurahan tersebut hingga masuk nominasi terbaik nasional adalah dengan menggerakkan potensi-potensi pertanian. Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga menjadi penilaian.

“Tentunya juga dukungan perangkat desa dan kelurahan. Bagaimana menggerakkan  potensi yang ada, memberdayakan dana desa dengan sebaik mungkin,” tuturnya. (*)

Exit mobile version