Nagari Tarantang Tekan Angka Stunting dengan Cara Tingkatkan Pengetahuan Gizi Pada Masyarakat

Laporan: Yusrizal Adik

HARIANHALUAN.ID – Nagari Tarantang sebagai lokus stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Pati perlu diadakan pertemuan pemberdayaan masyarakat, toma, toga dalam upaya perbaikan gizi masyarakat pada Rabu (14/12/2022).

Upaya peningkatan status gizi masyarakat ini terkhususnya untuk balita, bertujuan untuk menghasilkan inovasi dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan status gizi.

Pertemuan ini dibuka langsung oleh Kepala Jorong Nagari Tarantang, Idral Zukfadli, yang dalam sambutannya mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan lagi gizi masyarakat yang ada di Nagari Tarantang.

Dalam waktu yang sama Pimpinan Bamus Nagari Tarantang, Yusrizal mengatakan, dari Pemerintahan Nagari Tarantang sudah melakukan beberapa terobasan dalam upaya menekan angka stunting, seperti pertemuan dengan pihak Puskesmas Tanjung Pati, kerja sama antar kader, pelatihan kepada kader dan orang tua dari balita yang stunting.

“Mengenai hal ini merupakan tugas kita semua dalam upaya perbaikan gizi masyarakat khususnya balita. Diharapkan masing-masing kader singkron dengan tupoksinya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanjung Pati, Melvita Walandari menjelaskan bahwa titik mulainya pembangunan SDM dimulai dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita dan kesehatan anak sekolah, karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul, jangan sampai ada stunting, kematian bayi dan kematian ibu yang meningkat.

“Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Lembaga kemasyarakatan yang mewadahi pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan sosial dasar yang pelaksanaannya dapat disinergikan dengan layanan lainnya sesuai potensi daerah,” tutur Bunawarti, yang merupakan pemegang program gizi di Puskesmas Tanjung Pati.

Output dari kegiatan ini, kata Bunawarti, nantinya pihak pemerintahan nagari, jader dan PKK mendapatkan pengetahuan mengenai cara meningkatkan gizi masyarakat khususnya para kader di nagari yang notabenenya merupakan tugas pokok dari kader untuk menekan angka stunting. (*)

Exit mobile version