Selain teknokrat, birokrat, cendekiawan, jenderal dan ulama, Azwar Anas juga pemangku adat dengan gelar Datuk Rajo Sulaiman dari pesukuan Caniago. Pensiun dari jabatan menteri, ia kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) hingga tahun 2001. Di Jakarta, tepat tinggalnya, ia dikenal sebagai salah satu tokoh Minang terkemuka. Selain itu, ia juga masih aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, bahkan politik. Dalam Pemilu Presiden 2009, ia masih aktif menjadi anggota tim kampanye calon Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono -Boediono.
Atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, Azwar Anas telah dianugrahi tanda penghargaan Bintang Mahaputra Utama di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Sumatra Barat, dan Bintang Mahaputra Adipradana ketika menjabat Menko Kesra. Selain itu, ia juga mendapat darjah kehormatan dengan gelar Dato’ Seri Utama dari Kerajaan Negeri Sembilan, Malaysia.
Ia menikah dengan Djusmeini (wafat 2009), dan dikaruniai lima orang anak, yaitu Ronny Pahlawan, Maya Devita, Irsyad Riady, Irza Farabu dan Ria Prima Pusparini. (*)