Wagub Sumbar Audy Joinaldy Dorong Dana Desa untuk Pengembangan Usaha Nagari

HARIANHALUAN.id — Keberadaan Badan Usaha Milik Desa/Nagari (BumDes/Nag) diharapkan tidak hanya bergerak di bidang simpan pinjam, namun harus dapat menggali dan mengembangkan potensi di desa. Sehingga, keberadaan BUMDes dapat meningkatkan pendapatan asli desa dan mendongkrak kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat jadi keynote speaker Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengurus BUMDes dan BUMNag tahun anggaran 2023, Selasa (7/3) malam di Grand Basko Hotel Padang.

“Pemprov Sumbar mendorong BUMDes/Nag mengubah paradigma dan mindset untuk mulai mengembangkan potensi yang ada di desa masing-masing demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy bersama peserta Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur BUMNag/BUMDes Sumbar di Grand Basko Hotel Padang.

Audy mengatakan, pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi kegiatan Bimtek yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar. Menurutnya Bimtek ini, salah satu langkah mengoptimalkan pengelolaan BUMDes dan BUMNag dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kapasitas pengelolaannya.

Audy mengatakan, Sumbar merupakan daerah yang unik, karena bank pemerintah daerah yang tidak memakai nama provinsi Cuma ada di Sumbar yaitu, Bank Nagari. Hal ini berbeda dengan provinsi lain yang menamakan nama daerahnya, seperti Bank Sumut, Bank Jabar, dan lainnya.

“Satu-satunya bank pemerintah daerah bukan nama provinsi yaitu kita di Sumbar, artinya ada keunikan di nama nagari ini. Uniknya sistem kita di nagari, tentu ada positif dan negatifnya,” katanya.

Positifnya, kata Audy, segala sesuatu yang ada di nagari tersebut lebih terlindungi oleh hasil tata pengelolaan yang lebih baik. Sedangkan negatif yang paling besar di Sumbar dana desa yang diperoleh lebih sedikit, sehingga pemerintah terus dorong untuk pemekaran nagari.

“Dana nagari dan dana desa itu kita coba untuk sesuatu yang sistem yang produktif yang bisa terus digerakkan oleh masyarakat. Pasalnya, pembangunan dan ekonomi Sumbar bergeraknya di level bawah yaitu nagari,” ujarnya.

Audy meyakini peserta Bimtek banyak yang bergerak di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan sosial. Untuk itu manfaatkan provinsi untuk meminta bantuan, tapi bantuan tersebut harus bisa dikelola dengan baik untuk sistem ability.

“Diberikan sapi, sapinya harus nambah. Jangan dikasih sapi malam sisa sedikit,” katanya.

Lebih jauh Audy mengatakan, dana desa jangan diperuntukkan untuk bangun jalan karena jalan itu ada dana pokir dewan. Lebih bagus digunakan untuk usaha.

Menurutnya, setiap nagari seburuk-buruknya pasti mempunyai potensi jika pemimpin nagari dan tokoh masyarakat dan pemudanya bisa melihat peluang.

“Apalagi Sumbar tidak mungkin tidak ada peluang nagarinya, karena Sumbar salah satu provinsi tanah paling subur di Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan, ada tiga strategi dalam pengembangan potensi desa, di antaranya perlu dipahami potensi apa saja yang dimiliki oleh desa yang bersangkutan. Kemudian, diinventarisir permasalahan-permasalahan kehidupan yang ada di desa, dan terakhir menentukan langkah-langkah pengembangan sesuai potensi yang dimiliki desa dan permasalahan kebutuhan masyarakat yang dirasakan selama ini.

Sebelumnya, Kabid UEM KP Dinas PMD Sumbar, Mahdianur, mengatakan, bahwa tujuan dari Bimtek ini adalah meningkatnya peran pemerintah nagari dan desa dalam mendorong berkembang BUMDes dan BUMNag. Kemudian memperkuat posisi BUMDes dan BUMNag sebagai badan hukum dalam menjalankan kegiatan ekonomi di nagari dan desa.

“Output yang kita harapkan dari berkembangnya BUMDes dan BUMNag ini yaitu meningkatnya kemampuan keuangan nagari dan desa. Serta berkembangnya usaha masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan,” katanya.

Untuk diketahui, Bimtek peningkatan kapasitas pengurus BUMDes dan BUMNag tahun anggaran 2023 dengan mengangkat tema ‘BUMDes dan BUMNag Maju, Nagari dan Desa Mandiri Terwujudnya Sumbar Madani yang Unggul dan Berkelanjutan’. Bimtek berlangsung 6-8 Maret 2023 di Hotel Basko Padang ini diikuti 154 peserta yang terdiri dari pengurus BUMDes dan BUMNag serta utusan Dinas PMD Kabupaten/Kota se-Sumbar. (*)

Exit mobile version