Mengenai Sungai Pingai, katanya, sudah wajib rasanya mendapatkan sentuhan dari pemerintah terkait fisik yang mengalami musibah adanya jalan yang terputus dan tidak bisa dilalui, sehingga kebutuhan masyarakat dalam perekonomian menjadi terganggu.
“Kemudian mengenai persoalan Nagari III Koto Aur Malintang Selatan perlu diskusi lanjutan, salah satunya masyarakat Padang Maduang dan Sungai Pingai dalam upaya pemekaran dan berharap Muhamad Yasin beserta tokoh masyarakat dua daerah ini untuk sama-sama mengawasi berdiskusi secara aktif, seperti apa yang terkendala terkait upaya pemekaran,” katanya.
Wali Korong Lancang, Nagari III Koto Aua Malintang Selatan, menyampaikan sebagai pengurus irigasi di Korong Lancang yang mana irigasi tersebut mengaliri lebih kurang 10 hektare sawah. Melihat kondisi irigasi itu, sudah bertahun-tahun sampai sekarang belum mendapatkan bantuan dan untuk sekarang kondisinya banyak air yang merembes ke jalan.
“Semoga pesan yang disampaikan kepada Bapak Muhamad Yasin bisa menanggapi dan menyelesaikannya,” tuturnya.
Kemudian Wali Korong Padang Gantiang, Nagari Balai Baiak Malai III Koto, Rostam juga ikut menyampaikan bahwasanya keadaan Nagari Balai Baiak Malai III Koto salah satunya Korong Padang Gantiang sangat tarisolir, yang mana berbatasan dengan Nagari III Koto Aua Malintang Selatan daerah Sungai Pingai.
“Kondisi saat ini akses jalan terputus total dan sangat berharap kepada Bapak Muhamad Yasin menanggapi aspirasi masyarakat kami,” ujarnya.
Perangkat Nagari III Koto Aua Malintang Selatan, Nofriniz Afdal menyampaikan daerah Sungai Pingai dan Padang Maduang apabila musim hujan datang selalu ada bencana longsor.
Selain itu, mulai dari Jalan Padang Maduang sampai Sungai Pingai perbatasan Kubu Anau Nagari Mangopoh memang hancur akses jalan di sana. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhamad Yasin jika bisa mengunjungi dan melihat kondisi di sana,” katanya.