Kemudian persoalan pemekaran beberapa tahun belakang telah diusulkan untuk pemekaran antara Padang Maduang dan Sungai Pingai, akan tetapi ada saja kendalanya. “Kami mohon kepada Bapak Muhamad Yasin memperjuangkan juga mengenai pemekaran tersebut,” ujarnya.
Pj Wali Nagari III Koto Aua Malintang Timur, Eri Sumarlin menyampaikan jalan penghubung Nagari Aua Malintang Timur ke Nagari III Koto Aua Malintang Utara masih ada yang tidak bisa ditempuh oleh kendaraan roda empat.
Kemudian mengenai Sanggar Seni Batambue, silat dan tari piring berharap juga ada perhatiannya dari provinsi, serta berharap Bapak Muhammad Yasin menanggapi aspirasi masyarakat tersebut,” katanya.
Kemudian Kader Digital Nagari III Koto Aua Malintang, Rizky Utama menyampaikan aspirasinya mengenai pengelolaan sampah di Kecamatan IV Koto Aua Malintang, karena butuh perhatian khusus. Sebab masih ada yang membuang sampai di sungai maupun di tepi jalan, karena ini perlu dibahas.
Sebelumnya di Nagari III Koto Aua Malintang, mahasiswa KKN Universitas Andalas membuat master plan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Nagari III Koto Aua Malintang. Karena sudah adanya master plan TPA, tentu butuh vendor dalam pengelolaan hal itu dan berharap adanya bank sampah di Kecamatan IV Koto Aua Malintang.
Kemudian mengenai wisata Bukik Bulek, Ia berharap DPRD Provinsi Sumatera Barat Fraksi PKS Dapil 2, Muhamad Yasin ikut ambil peran dalam kelanjutan pembangunan objek wisata tersebut. “Kalau hanya mengandalkan dana di nagari, tentu hasilnya tidak optimal,” ucap Rizky.
Muhamad Yasin sangat berkesan pada kegiatan reses kali ini, karena kegiatan reses sebelumnya di nagari lain tidak begitu banyak yang menyampaikan aspirasinya. Pada kegiatan reses kali ini di Kecamatan IV Koto Aua Malintang sangat banyak yang menyampaikan aspirasinya dan kualitasnya luar biasa.
“Karena hakekat dari reses itu penyerapan aspirasi, semua aspirasi masyarakat sudah saya catat dan saya sangat berterima kasih atas kegiatan ini luar biasa dan sangat berkesan,” tuturnya. (*)