SOLOK, HARIANHALUAN.ID- Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat mengadakan pembinaan kesenian Sabtu (22/2/2025) di Sasaran Randai Kajai Sakato, Jorong Kajai, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
Sebanyak lima kelompok seni randai, yaitu Ganangan Saiyo, Sinar Harapan, Elok Saiyo, Palito Mande, dan Bandaro Putiah, turut ambil bagian bersama tuan rumah, Kajai Sakato.
Pembinaan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, tenaga ahli randai, Saparman, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, serta berbagai pihak terkait, termasuk Wali Nagari Koto Baru, Ketua BPN Koto Baru, dan seluruh ketua grup serta sanggar seni yang ada di Nagari Koto Baru.
Irman, Pembina Grup Randai Kajai Sakato, menyampaikan bahwa grup mereka baru berdiri beberapa bulan lalu, sehingga masih banyak kekurangan. Namun, ia berharap ke depan, grup seni yang ada di Nagari Koto Baru dapat tampil di tingkat provinsi.
“Kami berharap grup seni yang ada di Nagari Koto Baru dapat berkembang dan berkesempatan untuk tampil di tingkat provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Saparman, perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, memberikan arahan mengenai sistem dan penilaian dalam sebuah festival seni. Menurutnya, hal-hal seperti gurindam, gerak, cerita, peran, dan musik menjadi bagian penting dalam penilaian.
Ia juga menyampaikan kekagumannya terhadap antusiasme generasi muda Kabupaten Solok dalam melestarikan seni tradisi.
“Saya sangat kagum dengan antusiasme dan minat generasi muda di Kabupaten Solok yang masih mencintai seni tradisi. Semoga seni tradisi ini tidak akan hilang,” kata Saparman.
PLT. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Wirasto, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat atas kehadiran dan arahan yang diberikan.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bimbingan yang diberikan mengenai seni randai. Saat ini, grup randai di Kabupaten Solok cukup banyak yang aktif, dan seni tradisi kami semakin berkembang,” tutur Wirasto.
Selain pertunjukan randai, pada kesempatan tersebut juga disajikan tarian tradisional sebagai bagian dari upaya melestarikan seni budaya daerah. (*)