PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 24 wali nagari se-VII Koto Lamo, Kabupaten Padang Pariaman, melakukan rapat kordinasi di Kantor Nagari Koto Dalam, Rabu (18/6/2025).
Pada rapat tersebut membahas terkait menjaga dan melestarikan budaya silek di VII Koto Lamo sebagai wujud membina generasi muda dalam pelestarian budaya Minangkabau. Hal ini sebelumnya sudah dicanangkan Wagub Sumbar, Vasko Rusaimy pada bulan lalu, agar mewajibkan atau melestarikan silek tradisi Minangkabau sebagai ekstrakurikuler di sekolah.
Muskinta, Wali Nagari Lareh Nan Panjang, Kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman dan sekaligus sebagai Ketua Forum Wali Nagari se-VII Koto Lama merespon cepat perihal apa yang dicanangkan oleh Wakil Gubernur Sumbar tersebut.
“Langkah yang dilakukan melakukan koordinasi antar nagari membahas dan diskusi bagaimana kita ambil langkah positif untuk mendukung program ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Muskinta menjelaskan bahwa silek tradisi ini sudah terealisasi dengan baik di setiap nagari dan juga merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki harus tetap terjaga dan dilestarikan.
“Ditambah ada dukungan penuh dari Wagub Sumbar Bapak Vasko tentang pelestarian silek tradisi Minangkabau ini, tentu gelora semangat kami semakin kuat untuk segera kita sosialisasikan ke masyarakat untuk kita support penuh,” ucapnya.
Ketua VII Koto Lamo, Dedi sekaligus sebagai Wali Nagari Koto Dalam menyambut antusias untuk terus meningkatkan potensi anak nagari dalam hal ini silek tradisional dan ditambah lagi Ia juga merupakan guru silek di nagarinya.
Dedi menerangkan begitu pentingnya rakor seluruh Wali Nagari VII Koto Lamo untuk sinergi membina generasi muda untuk terus melestarikan kearifan lokal yang sudah digagas oleh nenek moyang kita.