Hingga saat ini, produk serai wangi berupa sabun cuci piring citroklin mampu menciptakan lapangan kerja. Sedikitnya sekitar 25 orang terlibat dalam proses produksi citroklin setiap harinya.
Citroklin saat ini mampu menghasilkan pundi rupiah yang menjanjikan. Produk cuci piring yang dipercaya tidak memiliki efek samping pada kulit itu, telah merambah pasar daerah terdekat, seperti Solok Selatan dan Tanah Datar.
Tidak hanya itu, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang juga telah meluncurkan produk itu secara resmi pada Agustus 2022, telah digunakan pada kantor OPD setempat. Beberapa nagari yang sempat berkunjung ke Nagari Sungai Duo juga berkesempatan menikmati wanginya citroklin.
“Awalnya memang kurang mendapatkan hasil, karena kita menggencarkan promosi dan tahun kedua mulai menikmati hasil. Karena kita juga memproduksi sesuai pesanan,” ujarnya.
Citroklin, produk cuci piring dengan bahan alami dijual dengan harga yang terjangkau. Mulai dari bentuk kemasan refill ukuran 200 mililiter dibandrol Rp6.000. Sementara dengan ukuran 400 mililiter dengan harga Rp10 ribu, ukuran 800 mililiter dengan harga Rp20 ribu.
“Kita juga punya kemasan botol dengan ukuran 470 mili seharga Rp17 ribu. Dan kemasan 780 mililiter dengan harga Rp23 ribu. Sekarang produk hand sanitizer juga berkurang produksinya karena tidak begitu dibutuhkan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, demi terus mengembangkan UMKM dan terciptanya lapangan kerja baru, pihaknya terus mencoba menghasilkan berbagai produk dari serai wangi. Ali menyampaikan, pihaknya saat ini tengah mengusahakan izin untuk produk sabun mandi.
“Kita masih mengusahakan izin, target akan bisa dipasarkan tahun ini. Sabun mandi itu baru kita saja yang coba, tentunya wangi serai kentara dan pastinya minim bahan kimia,” ujarnya. (*)