Sekretaris KAN Nagari Tiku Limo Jorong, Agus Maidi menyampaikan kondisi perkembangan dari buaya muara di daerahnya. “Buaya muara ini pak, seolah seperti bom waktu yang akan membahayakan warga kita. Sekarang buaya tidak hanya di sungai-sungai besar lagi, tapi sudah ke parit-parit kecil yang dekat dengan pemukiman warga, oleh karena itu barangkali kita akan mengadakan goro bersama menangkap buaya agar buaya di daerah kita ini lebih sedikit,” tuturnya.
Kepala BKSDA Sumatra Barat, Ardi Andono menyarankan kepada masyarakat agar dapat hidup berdampingan dengan buaya muara. “Hendaknya warga kita juga bisa menjaga perilaku dan sikap. Bagi warga yang masih beraktivitas di sungai yang merupakan habitat buaya muara, hendaknya dihentikan dulu. Artinya, tidak ada lagi masyarakat yang melakukan aktivitas di sungai, seperti kegiatan MCK,” katanya.
Ardi juga menyarankan agar pemerintahan nagari dapat memanfaatkan situasi ini menjadi ajang pariwisata dengan membuat penangkaran buaya.
Pada akhir acara, semua sepakat untuk membuat penangkaran buaya di Nagari Tiku V Jorong. Hal ini dijadikan sebagai solusi, agar populasi buaya di Nagari Tiku Limo Jorong menjadi berkurang dan juga menjadi sumber pendapatan baru di nagari ini pada sektor pariwisata khusus. (*)