14 WNA Kunjungi Hutan Nagari Sungai Abu, Ini Alasannya!

Kontributor Margono Pasman

Nagari Sungai Abu

HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 14 Warga Negara Asing (WNA) mengunjungi Nagari Sungai Abu, dalam rangka konservasi hutan, penelitian satwa langka dan meningkatkan ekonomi produktif, Kamis (6/4/2023).

Pada kegiatan itu melibatkan 10 negara, yakni USA, Laos, Vietnam, Nepal, Malaysia, Myanmar, Australia, Bhutan, India, dan United Kingdom. World Wide Fund for Nature (WWF), sebuah organisasi non pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan, salah satu yang menjadi tujuannya adalah hutan Nagari Sungai Abu.

Hutan Nagari Sungai Abu salah satu termasuk hutan yang cukup luas di Sumatra Barat (Sumbar) dan dilindungi, serta terdapat berbagai jenis satwa dan sumber daya alam (SDA) yang tersedia di dalamnya.

Untuk itu, WWF menjalin kerja sama dengan LPHN dan BUMDesa untuk melestarikan hutan dan menjaga SDA yang ada. Supaya masyarakat tidak merusak potensi yang terkandung dalam hutan tersebut, warga boleh memanfaatkan dan mengolah hutan sesuai dengan kebutuhan dan akan dibantu oleh WWF untuk melestarikan hutan, dengan cara melakukan pembibitan yang dibiayai oleh WWF dan diserahkan kepada masyarakat, terutama yang menjadi tanaman unggulan di Nagari Sungai Abu.

WWF sekarang sudah mulai melakukan pembibitan, yaitu kayu manis manggis, durian dan alpokat. Nanti akan diserahkan kepada masyarakat dan ditanam di lahan masyarakat, serta akan dipantau oleh WWF secara berkala.

Pada kunjungan itu, Wali Nagari Sungai Abu, Padri Wanto mengucapkan terima kasih kepada WWF atas kepedulianya terhadap hutan nagari. “Mudah-mudahan WWF bisa memberikan semangat baru kepada petani. Karena 90 persen masyarakat Nagari Sungai Abu adalah petani,” ujarnya.

Perwakilan dari WWF, Syamsu menyampaikan sangat tertarik dengan hutan Nagari Sungai Abu yang sampai saat sekarang masyarakatnya masih melindungi hutan, tidak seperti di tempat lain yang menebang kayu sembarangan dan bahkan membakar hutan.

“Mudah-mudahan WWF bisa membantu masyarakat melestarikan hutan dan meningkatkan ekonomi produktif di Nagari Sungai Abu ini,” ujarnya.

Dengan terjalinnya kerja sama antara lembaga nagari dan WWF, merupakan langkah awal untuk kemajuan Nagari Sungai Abu. (*)

Exit mobile version