HARIANHALUAN ID — Tim Safari Ramadan (TSR) Nagari Tujuah Koto Talago yang dipimpin Wali Nagari Yon Hendri melaksanakan kunjungan kedelapan ke Jorong Padang Japang, Kamis (13/4/23).
Kunjungan ini adalah awal dari TSR Nagari Tujuah Koto Talago yang dihadiri Wali Nagari Yon Hendri, Sekretaris Nagari Tujuah Koto Talago, Khairul Andri, Babinsa Yopri Yanto, Babinkamtibmas Adek Aulia, bamus nagari, Kasi Pelayanan Ikhsan, kepala jorong se-Tujuah Koto Talago, pengurus MUI nagari, bundo kanduang, PPK nagari, pengurus karang taruna nagari.
Pada kunjungan ini diawali dengan berbuka bersama dengan para jemaah Masjid Raya Padang Japang, pemuka masyarakat, tokoh agama, pemuda pemudi Jorong Padang Japang. Dimana Jorong Padang Japang juga disebut sebagai jorong santri, karena memiliki pendidikan dari TK sampai aliyah dan juga memiliki tiga pondok pesantren.
Wali Nagari Tujuah Koto Taago mengucapakan terima kasih kepada masyarakat Jorong Padang Japang atas jamuan dalam buka bersama dengan tim safari Ramadan.
“Saya juga mengapresiasi kepada masyarakat yang mana telah terbentuk satu rumah satu sarjana dan pada saat ini target kedepannya bersama masyarakat untuk satu rumah satu magister,” katanya.
Selain itu, wali nagari juga menyampaikan program kegiatan nagari untuk tahun 2023-2024, baik bantuan dari pokir, serta dari Provinsi Sumatra Barat, dimana pada tahun ini empat batuan jalan usaha tani dari pokir Ketua DPRD Sumbar. “Nagari Tujuah Koto Talago sudah termasuk pada nagari mandiri,” ujar Yon Hendri.
Yon Hendri menyampaikan kepada orang tua dimana pendidikan pada anak saat ini sangat penting, maka harapan dari wali nagari untuk dapat mendidik dengan baik dan jangan sesekali memarahi anak pada orang ramai. “Didiklah anak kita dengan sebaik mungkin, Alhamdulillah di nagari kita ini sesui dengan visi misi nagari kita ini satu rumah satu sarjana,” ujar Yon Hendri.
Di penghujung acara, Wali Nagari Yon Hendri didampingi kasi kaur pada pemerintah nagari, serta kepala jorong se-Tujuah Koto Talago dan lembaga yang ada di nagari menyerahkan kenang-kenang kepada Masjid Raya Padang Japang berupa karpet migrat. (*)