Keunikan Lapek Barajui ini adalah, selain proses pembuatnya cepat namun bisa tahan lama atau masa expayernya cukup lama. Inilah yang membuat penulis suka atau boleh dikatakan salah satu penikmat produk kuliner dari UMKM di Nagari Pakandangan ini. Untuk mendapatkan nya selain di Balai Kamih (pasar pakandangan), bisa juga di pasar Lubuk Alung atau di Pasar Sicincin. Namun untuk lebih pasti adanya di setiap hari kamis di Pasar Pakandangan tersebut. Kemudian bisa juga didapatkan langsung di tempat produksinya di Kampuang Aro Nagari Pakandangan.
Pelanggan dari perantauan bisanya sebelum berangkat kembali kerantau biasanya langsung memesan lapek Barajuik atau lapek Kampuang Aro ini ke rumah produksinya.
Perlu dibuka sejarah lapek tersebut dibuat, dimana mulai populernya, dimana asal muasal lapek itu muncul dan segala macamnya.
Pada kesempatan tulisan ini, penulis menglarifikasi tentang keberadaan lapek barajut tersebut. Perlu diketahui bahwa lapek barajut itu nama aslinya adalah “Lapek Kampung Aro”. Lapek Asal dari daerah Kampung Aro.
Sejarah lapek Kampung Aro ini dipopulerkan oleh Gubernur Ir. Azwar Anas diera 80an. Mereka bersama rombongan kementrian pada waktu itu datang acara kunjungan kerja ke Kampung Aro, dalam rangka mengunjungi peternak ternak ayam kampung.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Gubernur Sumbar melihat makanan, lalu bertanya pada Ibu PKK Desa Balah Aie, Kecamatan Perwakilan Pakandangan, Kecamatan 2×11 Enam lingkung Daerah TK II Padang Pariaman.