Jihan lahir pada 13 September 2008 dan kini mau naik kelas 11 di SMA Negeri 1 Suliki, yang dulu lebih dikenal sebagai SMA Limbanang.
Sampai pada momen penyampaian keputusan dewan juri, Soimah mengatakan, ”dari aku yess buat Jihan,” kata Soimah setelah memberikan beberapa catatan.
Dewi Persik kemudian juga mengatakan yes. ”Aku yess buat Jihan,” kata Dewi Persik. Lalu apa kata Wika Salim? ”Mak ee (soimah-red) sudah bilang yes, Dewi Persik juga yes, aku juga yes buat Jihan,” kata Wika.
Jihan kemudian dinyatakan meraih Golden Tiket Dangdut Academy 7 setelah ketiga juri mengatakan yes.
Saat itulah Jihan tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan rasa syukurnya. Sambil berurai air mata, Jihan langsung menghampiri dewan juri.
Sang nenek juga menyaksikan momen luar biasa itu melalui video call. Tampak Asi mengusap wajah dengan hijabnya. ”Alhamdulillah,” dari kejauhan terdengar suara Asi.
Keberhasilan meraih Golden Tiket D’Academy seperti pelepas dahaga bagi Jihan dan neneknya, Asi Adrianti.
Kenapa tidak. Perjuangan Jihan untuk menembus panggung megah Indosiar di Jakarta bukanlah perkara mudah, tapi penuh keringat dan cercaan.
Untuk bisa mengikuti audisi awal di Prabumulih, Sumatera Selatan, Jihan bersama neneknya harus naik bus sejauh 765 KM dengan waktu tempuh 19 jam dari kampungnya di Limbanang.
Secara mental tidak mudah juga bagi Jihan dan neneknya menjelaskan kepada tetangga kalau mau ikut audisi Dangdut Academy. Ada juga yang mencemooh, banyak juga yang tidak percaya dan mengatakan Jihan bohong atau mengada-ada.
Tapi Jihan tidak peduli, tekadnya sangat bulat dan kuat apalagi mendapat dukungan penuh dari sang nenek meski bermodal uang seadanya.
Jihan percaya diri dan selalu berdoa supaya menampilkan yang terbaik. Hal itu tercermin dari apa yang sudah diraih Jihan ketika ikut lomba di Sumatera Barat, Pekanbaru dan Batam.
Darah seni Jihan sebagai penyanyi mengalir dari kakek (pihak ayah) Jihan yang keturunan Pakistan.
Jihan diberi anugerah dengan bakat bernyanyi dari Allah SWT sejak kecil. Alhamdulillah Jihan pernah juara umum lomba lagu dangdut di Kota Batam. Pernah pula juara umum lagu Melayu di Kota Batam. Juara 1 lomba nyanyi pada Pekan Budaya Kabupaten 50 Kota dan juara 1 lomba lagu Minang di Sumatra Barat.
Selain memiliki semangat yang tinggi, Jihan sangat sangat serius berjuang untuk menggapai cita-citanya sebagai penyanyi dan menjadi seorang pengusaha.
“Saya ingin mengangkat harkat dan martabat keluarga. Saya ingin kami bisa keluar dari kondisi saat ini,” kata Jihan.

Selain dukungan dari sekolah, Jihan juga sudah bertemu dengan Bupati Kabupaten 50 Kota Safni Sikumbang dan dukungan dari Ikatan Alumni SMA Limbonang (IASMAL) Jabodetabek.
Selamat berjuang Jihan. Semoga bisa menambah panjang daftar artis dangdut dari Sumatera Barat yang dikenal melalui ajang pencarian bakat Liga Dangdut Indonesia.
Beberapa nama sebelumnya antara lain, Rahmadonal M. Iqhbal, pemenang LIDA-4, yang juga seorang dokter umum di Puskesmas. Kemudian ada Rana Safira, peserta LIDA 2020 dan Arif Firman (Arif LIDA), juara ketiga LIDA-1. (*)














