Dalam pertunjukannya, kedua tukang salawaik duduk bersisian dan menabuh talam secara bersamaan. Keduanya berdendang secara bersamaan atau saling menyambung larik-lariknya yang berbentuk syair.
Hal ini pulalah yang dilakukan oleh jamaah syatariyah nagari Andaleh Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Dalam rangka merayakan hari raya Idul Fitri 1443 H tahun ini mereka menggelar pertunjukan salawaik dulang, acara tersebut pun dilaksanakan pada Rabu (11/5) malam di Masjid Al Mubaraq nagari Andaleh.
Bupati Tanah Datar Eka Putra yang hadir pada acara tersebut sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Menurutnya, ini merupakan salah satu tradisi masyarakat yang harus tetap dilestarikan sebagai kekayaan budaya masyarakat di Minangkabau.
Dikatakan Eka Putra, salawaik dulang sangat tepat pada kondisi saat ini. Gempuran modernisasi dan tekhnologi, membuat banyak masyarakat terutama generasi muda yang acuh tak acuh pada adat istiadat, tidak peduli pada seni tradisi, juga sudah tidak lagi mengenal budaya adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
“Semoga kegiatan ini juga dapat menjadi sarana untuk kita mengenalkan kepada anak kemenakan kita, tentang budaya minangkabau. Apalagi kita di Tanah Datar merupakan Luhak nan Tuo, pusat kebudayaan alam Minangkabau itu sendiri. Kita harapkan adanya regenerasi pelaksanaan kegiatan ini sehingga generasi muda dapat mengisi waktu melakukan kegiatan yang bermanfaat jauh dari hal yang membawa mudarat,” harap Eka Putra.