Selain itu, Eka Putra juga berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana silaturahmi dan berkumpulnya masyarakat, saling berkomunikasi, dan menciptakan kontrol sosial sesama anggota masyarakat. Sehingga dapat menjadi kekuatan untuk menangkal paham-paham radikal maupun aliran-aliran sesat, yang menjadi tantangan dalam kehidupan bermasyarakat, yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan di nagari.
Menurut Bupati, pemerintah juga menaruh perhatian yang tinggi terhadap pelaksanaan nilai keagamaan, serta adat dan budaya di Tanah Datar.
Hal ini tergambar dalam visi kabupaten Tanah Datar yaitu ‘Terwujudnya kabupaten Tanah Datar madani berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah’. Dan di pertegas pada misi pertama yaitu ‘Meningkatkan kehidupan beragama, beradat dan berbudaya’.
Lebih lanjut disampaikan Eka Putra, di bidang adat dan budaya pemerintah juga telah menganggarkan peningkatan biaya operasional KAN, LKAAM, bundo kanduang dan organisasi keagamaan.
“Kita berharap adat dan budaya di Tanah Datar semakin kokoh, sebagai ciri khas dan kebanggaan luhak nan tuo,” tambahnya.
Tampak hadir pada acara tersebut Camat Batipuh Khairunnas, Wali Nagari Andaleh, Ketua KAN, BPRN, angku-angku, niniak mamak, bundo kanduang, cadiak pandai, alim ulama serta tokoh masyarakat setempat. (*)