PADANG, HARIANHALUAN.ID – Tidak semua perjalanan hidup berjalan lurus menuju tujuan. Bagi Rizki Butinandra, mahasiswa Pendidikan Luar Biasa Semester V Universitas Negeri Padang (UNP), langkah menuju dunia seni dan pendidikan justru dimulai dari sesuatu yang tak terduga yaitu dari kegiatan Pramuka.
“Sejak aktif di Pramuka, saya belajar banyak tentang kepemimpinan, tanggung jawab, dan kerja sama tim. Dari sanalah saya mulai terbentuk menjadi pribadi yang disiplin dan berani mencoba hal baru,” ujar Rizki saat ditemui Haluan, pekan ini.
Rizki yang menempuh pendidikan di MTsN 1 Payakumbuh kala itu memang dikenal aktif dan berprestasi. Ia pernah meraih Juara I Lomba PBB Bertongkat se-Kota Payakumbuh pada ajang Temu Prestasi V MAN 1 Payakumbuh tahun 2018, serta menjadi peserta di ajang Best of The Best Batiah Scouting Competition (BOBB) XI tahun 2017 dan Minangkabau International Scout Camp (MISC) II di Istano Basa Pagaruyuang pada 2018.
Namun, siapa sangka, dari semua pengalaman itu, sebuah lomba tari tradisional Minangkabau di ajang BOBB justru menjadi titik balik hidupnya. “Awalnya saya ragu karena merasa tidak punya bakat menari. Tapi setelah rutin berlatih, saya malah jatuh cinta pada seni tradisional Minangkabau,” kenangnya sambil tersenyum.
Sejak saat itu, Rizki bergabung dengan Sanggar Tari Pituah Bundo di Payakumbuh. Ia menekuni beragam tarian seperti Tari Piring, Tari Pasambahan, hingga Seni Silat Minang. Lewat tarian, ia belajar bukan hanya gerak, tapi juga nilai budaya, kesabaran, dan rasa bangga sebagai anak Minang.
Cintanya pada seni membawanya melangkah lebih jauh. Pada tahun 2018, Rizki mendapat kesempatan tampil sebagai penari dalam acara Resepsi Diplomatik Peringatan HUT RI ke-73 di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. “Itu pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Rasanya luar biasa bisa membawa budaya Minangkabau ke luar negeri,” ujarnya penuh semangat.
Selepas MTsN, Rizki melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 4 Payakumbuh. Di sekolah ini, bakat kepemimpinannya makin menonjol. Ia dipercaya menjadi Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK) periode 2020–2021. Tak hanya itu, ia juga pernah mengikuti lomba Tahfidz antar SMA se-Kota Payakumbuh pada 2021. “Menjadi Ketua MPK mengajarkan saya cara berkomunikasi dan memimpin. Sedangkan Tahfidz menumbuhkan ketenangan batin di tengah kesibukan,” ucapnya.