Ini salah satu terobosan yang akan dilakukan Pemko Bukittinggi untuk memperkenalkan Bukittinggi kepada dunia luar, usai Covid-19. Sebab, katanya, untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata Bukittinggi ke luar negeri butuh biaya yang besar.
Marfendi tak menampik, bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Bukittinggi sangat minim sekali, jika dibandingkan dengan wisatawan lokal.
“Sangat minim, belum lama ini hanya beberapa orang bule dari California dan Prancis yang berkunjung ke sini. Sangat berbeda dengan dulunya, dulu bisa kita lihat di daerah Kampung Cina sangat banyak bule kita jumpai di sana,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Alya Lawindo menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Pemko Bukittinggi membawa misi budaya dan pariwisata Bukittinggi untuk diperkenalkan di Amerika Serikat sana.
Selain tercatat sebagai mahasiswa semester III pada jurusan Hubungan Internasional di American University. Alya juga tercatat sebagai Publik Relation (PR) di organisasi Minang and America.
“Organisasi Minang and America ini kegiatannya memperkenalkan budaya Minang dan tradisi Minang kepada warga Amerika,” kata Alya yang lahir dan di besarkan di Amerika.
Alya menyatakan, kunjungannya ke Indonesia selain mengunjungi saudara orang tuanya di Padang, juga akan mengikuti program pertukaran mahasiswa Amerika selama satu semester di UGM.