Dijelaskannya, bagi kampus kesehatan yang memiliki akreditasi A, peningkatan alokasi penerimaan mahasiswa baru bisa dilakukan hingga 20 persen. Sedangkan bagi kampus yang masih memiliki akreditasi B, peningkatan kuota baru bisa dilakukan sebesar 10 persen.
“Namun tidak semerta-merta begitu. Peningkatan alokasi kuota mahasiswa baru juga harus diikuti dengan peningkatan mutu, kualitas, serta sarana dan prasarana pendidikan dan praktek, agar nantinya bisa melahirkan lulusan dokter yang berkualitas,” ucapnya.
Sedangkan bagi alokasi kuota penambahan mahasiswa program studi dokter spesialis, lanjutnya, saat ini Kementerian Pendidikan Riset Dan Perguruan Tinggi tengah merancang sebuah sistem yang bernama Akademic Health System, yang bertujuan untuk mendorong fakultas kedokteran swasta bisa mendirikan prodi kedokteran spesialis.
Diketahui, kegiatan pertemuan Forum Dekan AFKSI kali ini diselanggarakan di Universitas Baitturahmah sebagai tuan rumah sejak tanggal 3 hingga 5 Februari tahun 2022 lalu. Kegiatan ini dihadiri 52 dekan fakultas kedokteran swasta dari seluruh Indonesia.
Malam penutupan kegiatan ini tampak dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Baiturrahmah, Musliar Kasim, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Rektor UGM, Ova Emilia yang didaulat sebagai keynote speaker, Ketua LAM PT Kes Usman Chatib Warsa, serta sejumlah dekan dari fakultas kedokteran swasta terkemuka di Indonesia lainnya. (*)