Tentu dalam hal pemenuhan tersebut, narapidana perempuan agaknya memiliki kesulitn akan personal hygiene-nya. Di lapas binaan narapidana perempuan, tentu kebutuhan personal hygiene saat menstruasi tidak tersedia untuk semua wanita usia subur (WUS), melainkan hanya dalam jumlah terbatas.
Untuk kebutuhan rutin bulanan, mereka harus membeli dari luar dengan dibawakan oleh keluarga, atau menitip membelikan kepada sipir penjara. Tidak jarang ketika menstruasi, warga binaan mengalami kesulitan untuk mengakses kebutuhan hygiene-nya, entah karena kiriman dari keluarga belum datang, tidak bisa membeli karena tidak pegang uang, atau keterbatasan lainnya. Artinya dalam personal hygiene, narapidana perempuan tidak akan mendapatkan porsi yang sama dengan perempuan lain. Keterbatasan-keterbatasan itulah yang menjadi kekhawatiran bagi narapidana perempuan akan kesehatan reproduksinya. Sedangkan untuk upaya preventif, narapidana perempuan kurang memperhatikan hal demikian di lapas.
Tim Pengabdian Dosen dan Mahasiswa Hadir untuk Warga Binaan Permasyarakatan Kelas IIB Padang
Menjawab keterbatasan itu, tim pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa dari Universitas Mercubaktijaya dan Universitas Dharma Andalas menjangkau masalah personal hygiene itu dengan memberikan edukasi kepada narapidana perempuan. Melalui program Pelatihan Kemandirian Berkarya “Personal Hygiene Menstrual Kit”, dengan basis pengabdian kepada masyarakat, mereka memberikan perhatian akan pentingnya kesehatan reproduksi kepada warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Padang.
Lapas Perempuan Kelas IIB Padang merupakan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di bawah Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia RI yang terletak di Jalan Anak Air, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Lapas ini bertugas memberikan pembinaan kepada penghuni sebagai tahanan ataupun narapidana khusus perempuan.
Lapas Perempuan Kelas IIB Padang mempunyai fasilitas umum yang cukup memadai, dengan jumlah narapidana yang dibina lebih dari 200 orang. WUS yang terdata di lapas ini sejumlah 57 orang dengan tindak pidana beragam dan putusan pidana beragam pula.
Dengan itu, Pelatihan Kemandirian Berkarya bertajuk “Personal Hygiene Menstrual Kit” yang telah dimulai pada 8 Agustus 2024 lalu, telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakatnya dengan memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi, yaitu kanker serviks dan deteksi dini IVA test, serta skrining HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan pencegahannya.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Padang, Endang Sri Wati, A.Md.I.P, S.H, M.Si, dalam sambutannya pada kegiatan tersebut menggarisbawahi pentingnya edukasi seperti ini diberikan pada warga binaan secara rutin. Sebab, pada kenyataannya memang jarang edukasi atau pelatihan tentang kesehatan reproduksi didapatkan oleh warga binaan. Pihaknya juga sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh tim pengabdi dan berharap akan ada kegiatan lain yang bermanfaat bagi warga binaan untuk meningkatkan taraf kesehatan warga binaan terutama kesehatan reproduksi perempuan.