HARIAN HALUAN. ID – Dalam semangat kolaborasi lintas institusi dan multidisiplin ilmu, Politeknik Negeri Padang (PNP) bersama Universitas Negeri Padang (UNP) meluncurkan sebuah inisiatif strategis bertajuk: “Rendang Nabati Dan Produk Olahan Jamur Berdaya Saing Global: Inovasi Pangan Dan Jejak Kolaborasi Menuju Ekonomi Berbasis Pariwisata dan Sektor Pendukungnya yang Berkearifan Lokal fi Sumatera Barat”.
Ketua Tim Peneliti Dr. Amy Fontanella kepada media ini Rabu (14/5) menyampaikan kegiatan tersebut dilaksanakan awal tahun 2025 di Kantor Forum Nagari Limau Manih, Gallery Kubang Badak, Nagari Limau Manih, Pauh, Padang
Program ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui skema Hibah Katalisator Kemitraan Berdikari Tahun 2025 dengan dukungan tim peneliti dari berbagai jurusan di PNP (Akuntansi, Teknik Mesin, dan Pariwisata) serta UNP (Tata Boga dan Teknik Penginderaan Jauh).
Disebutkannya gokus program ini adalah pengembangan jamur tiram sebagai pangan lokal unggulan dan oleh-oleh khas Sumbar, yang selama ini dibudidayakan secara komunitas oleh Forum Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Limau Manih (FPM-KLM), kelompok rumah tangga miskin dan perempuan yang telah lama mengembangkan jamur tiram meski dengan alat seadanya dan keterbatasan dalam pengolahan serta pemasaran.
Amy menyampaikan bahwa kegiatan ini berupaya menjawab lima tantangan utama, Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi jamur tiram, Mendorong diversifikasi dan standarisasi produk olahan, Memperkuat branding dan memperluas akses pasar, Membangun sistem tata kelola berbasis teknologi digital, Mengintegrasikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan produk lokal
“Kita ingin jamur tiram ini bukan hanya dikenal sebagai bahan pangan, tetapi menjadi identitas kuliner lokal, simbol pemberdayaan, dan produk yang mampu bersaing di pasar global,” ujar Amy Fontanella pada acara dimaksud dalam sambutannya.
Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh tim peneliti multidisiplin dari kedua perguruan tinggi dan mitra dari Forum Nagari, yang akan bersama-sama mengawal implementasi program secara berkelanjutan.
Wakil Direktur IV Bidang Kerja Sama PNP, Dr. Ichsan Lumansa Rimra, turut menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi antara akademisi dan komunitas. Hal itu bentuk nyata dari kemitraan berbasis solusi. Kita dorong hasil riset dan inovasi tidak berhenti di laboratorium, tetapi betul-betul mengakar di masyarakat dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Dr. Ichsan.
Sementara itu, Ketua Forum Nagari Limau Manih, Zulimarni, SE, mengungkapkan rasa optimisme dan harapannya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada tim peneliti dari PNP dan UNP. Dulu kami hanya tahu cara budidaya, sekarang kami mulai belajar mengolah, memberi merek, dan menjual dengan lebih baik. Kami percaya jamur tiram dari Limau Manih bisa jadi kebanggaan Sumbar bahkan Indonesia.
Program ini dirancang melalui pendekatan mix method dengan tahapan inisiasi kebutuhan, pengembangan prototipe alat dan produk, pelatihan digitalisasi, hingga branding dan diseminasi. Luaran utama mencakup: Teknologi tepat guna untuk produksi dan pengolahan jamur, Pendaftaran kekayaan intelektual (KI), Rintisan teaching factory, dan Kemitraan berkelanjutan dengan pelaku usaha dan pemerintah daerah. Dengan target utama berupa peningkatan pendapatan petani jamur dan UMKM lokal, penciptaan lapangan kerja baru, serta penguatan daya saing ekonomi lokal berbasis pariwisata, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi berkelanjutan antara perguruan tinggi dan masyarakat. (*)