HARIAN HALUAN. ID – Politeknik Negeri Padang (PNP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumbar. Melalui program Penerapan Ipteks Masyarakat (PIM), tim pengabdian dari Jurusan Akuntansi PNP dengan Ketua Dedy Djefris, SE, MAk melakukan pelatihan intensif kepada pengelola unit usaha Daafa Queen, sebuah UMKM yang bergerak di bidang konveksi di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam.
Daafa Queen didirikan Syarifa Rahmi, MSi pada tahun 2023, merupakan bagian dari Pondok Pesantren Bina Nusantara Mandiri Tanjung Mutiara.
Usaha ini berfokus pada pemberdayaan santri dan alumni pesantren dalam bidang busana, dengan produk utama berupa seragam sekolah, seragam kantor, baju batik, celana leging, kulot, mukena, jilbab, bordir selempang dan gamis.
Seperti banyak UMKM lainnya, Daafa Queen menghadapi tantangan dalam mengelola pembukuan dan perhitungan harga pokok produksi (HPP). Menurut analisis situasi yang dilakukan oleh tim pengabdian, pengelola Daafa Queen masih memiliki pemahaman yang terbatas mengenai konsep dan metodologi penghitungan HPP. Akibatnya, pengelola sering mengalami kesulitan dalam menentukan harga jual yang tepat, yang berdampak langsung pada laba usaha.
Pengelola Daafa Queen terdiri dari ketua pengelola dan tiga anggota, belum mampu memisahkan biaya produksi dari biaya operasional lainnya. Selain itu, variasi harga bahan baku juga menjadi masalah, mengingat perubahan harga yang sering terjadi dapat mempengaruhi estimasi biaya produksi dan harga jual.
Tim pengabdian dari PNP memberikan solusi berupa pelatihan penghitungan HPP dan pembukuan akuntansi yang sesuai dengan standar. Dedy Djefris bersama anggota tim Eka Rosalina, SE, MSi, Ak, Rasyidah Mustika, SST, M.Acc dan Rini Susanti, SE, MSi berperan aktif dalam memberikan pelatihan ini.
Pelatihan dilaksanakan Minggu 21 Juli 2024 dihadiri 10 peserta terdiri dari pengurus dan pengelola unit usaha Daffa Queen. Lokasi kegiatan di Jl. Raya Tiku Gasan Kecil, Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Daafa Queen menyediakan tempat dan fasilitas pelatihan, sementara tim pengabdian bertugas memberikan materi dan pendampingan teknis.
Melalui program ini, diharapkan pengelola Daafa Queen dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menghitung HPP dan melakukan pembukuan yang tepat. Dengan demikian, mereka akan mampu menentukan harga jual yang lebih akurat dan meningkatkan pendapatan usaha.
Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya dan perubahan harga bahan baku, semangat dan komitmen tim pengabdian serta pengelola Daafa Queen menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan program ini.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, pengelola Daafa Queen dapat lebih mandiri dan profesional dalam mengelola usahanya. Dengan demikian, mereka bisa berkontribusi lebih besar dalam perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Dedy Djefris.
Pelatihan ini juga menjadi bukti nyata peran penting pendidikan dan pendampingan dalam pengembangan UMKM. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Daafa Queen bisa menjadi model sukses bagi UMKM lainnya di Indonesia.
Program Penerapan Ipteks Masyarakat (PIM) dari PNP melalui pelatihan perhitungan cost product dan pembukuan akuntansi di Daafa Queen bukan hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun semangat kewirausahaan yang berkelanjutan. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi UMKM lainnya untuk terus belajar dan berinovasi demi peningkatan kualitas dan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional.
Tim pengabdian mengucapkan terima kasih kepada PNP yang telah membiayai kegiatan ini melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. *