HARIAN HALUAN. ID – Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat berupa Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Keuangan Berbasis Akuntansi Syariah di Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Masjid Raya Koto Baru, Kabupaten Solok.
Kegiatan dilaksanakan 8 September 2024 ini bertujuan memperkuat kapasitas para pengurus BMT dalam menerapkan prinsip-prinsip akuntansi syariah dalam transaksi keuangan. Bimtek ini dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk Ketua BMT H. Revoli Azian, SE, MM, Bendahara BMT Zulfardi, SH, petugas pelaksana BMT, serta pengurus Masjid Raya Koto Baru.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari Ketua BMT, yang menekankan pentingnya penerapan akuntansi syariah dalam pengelolaan keuangan BMT. Dia menyoroti bahwa sebagai lembaga keuangan mikro berbasis syariah, BMT Masjid Raya Koto Baru memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan semua transaksi dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, terutama dalam menghindari unsur riba dan spekulasi.
“BMT ini didirikan atas prakarsa para tokoh masyarakat di Nagari Koto Baru dengan tujuan utama untuk meramaikan masjid, terutama pada waktu shalat subuh, sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus berkembang sebagai lembaga yang tidak hanya menawarkan solusi finansial tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai keislaman dalam setiap transaksi yang kami lakukan,” ujar Revoli Azian.
Sejak didirikan, BMT Masjid Raya Koto Baru telah berkembang pesat dan menjadi salah satu lembaga keuangan mikro yang dipercaya oleh masyarakat Nagari Koto Baru. Selain memberikan layanan pembiayaan, BMT juga berperan dalam menggerakkan kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan di lingkungan masjid.
Dia juga mengapresiasi PNP yang melaksanakan program pengabdian ini, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan pengurus BMT dalam menjalankan tugas-tugas dengan lebih baik dan profesional.
Revoli Azian berharap kegiatan pengabdian ini tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi dapat terus berlanjut kedepan sehingga pengelolaan keuangan pada BMT Koto Baru semakin efektif, efisien dan sesuai dengan prinsip-prinsip operasional pada entitas syariah.
Bimbingan teknis ini dipandu Ketua Tim Pengabdian dari PNP, Eliyanora,SE,MAk,CA,SAS. Sebagai pakar dalam bidang akuntansi syariah dalam kegiatan ini, Eliyanora menjelaskan tentang pentingnya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan, terutama dalam konteks lembaga keuangan mikro seperti BMT. “Akuntansi syariah tidak hanya mencakup pencatatan transaksi keuangan, tetapi juga penerapan prinsip-prinsip Islam dalam setiap tahap transaksi. Prinsip utama yang harus dipegang teguh adalah menghindari riba, menerapkan keadilan, serta menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap transaksi,” jelas Eliyanora.
Kegiatan bimbingan teknis ini diikuti dengan antusias para pengurus BMT dan pengurus Masjid Raya Koto Baru. Para peserta mendapatkan pengetahuan praktis tentang bagaimana mengelola keuangan dengan berlandaskan prinsip-prinsip syariah, yang tidak hanya menghindari riba tetapi juga memastikan bahwa setiap transaksi dilandasi oleh nilai-nilai kejujuran dan transparansi.
Zulfardi, selaku Bendahara BMT, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman mereka mengenai akuntansi syariah.
“Kami berterima kasih kepada Politeknik Negeri Padang yang telah mengadakan bimbingan teknis ini. Pengetahuan yang kami dapatkan sangat membantu kami dalam mengelola keuangan BMT dengan lebih baik,” ujarnya.
Sementara salah satu pengurus Masjid Raya Koto Baru, berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin.
“Dengan adanya bimbingan teknis seperti ini, kami bisa lebih yakin dalam menjalankan tugas kami di BMT dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” katanya.
Bimbingan teknis pengelolaan keuangan berbasis akuntansi syariah yang diselenggarakan PNP di BMT Masjid Raya Koto Baru ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat lembaga keuangan syariah di Nagari Koto Baru. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang akuntansi syariah, diharapkan BMT dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat serta menjaga kepercayaan yang telah terbangun selama ini. Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya sinergi antara dunia akademis dan masyarakat dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia. (*).