PADANG, HARIANHALUAN.ID — Rumah Sakit (RS) Universitas Andalas (UNAND) kembali menggelar serangkaian kegiatan kesehatan sebagai simbol peringatan World Cancer Day 2025 pada Minggu (2/2). Acara yang sejalan dengan agenda car free day tersebut tersebut merupakan wujud dari komitmen mereka dalam menangani kanker secara terpadu.
Untuk memperingati World Cancer Day yang jatuh pada tanggal 4 Februari, RS UNAND melibatkan berbagai pihak, termasuk LPPM Universitas Andalas, Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), Departemen Gizi FK Universitas Andalas, serta organisasi kesehatan lainnya.
Kegiatan yang juga melibatkan masyarakat secara keseluruhan tersebut mengangkat tema United by Unique karena, menurut ketua Pelaksana agenda tersebut, Hendra Herizal mengatakan bahwa setiap pasien kanker memiliki perjalanan yang berbeda-beda.
Rektor UNAND, Efa Yonnedi, mengatakan RS UNAND sudah berkomitmen memberikan edukasi, literasi, dan pelayanan bagi masyarakat Sumbar yang menderita kanker. Setiap tahun RS UNAND menggelar edukasi publik agar secara dini kanker bisa diatasi, salah satunya dengan langkah preventif.
Ia menuturkan bahwa penderita kanker itu unik, maka mereka membutuhkan interferensi dan dukungan yang juga unik. Oleh karena itu, UNAND dan RS UNAND terus berkomitmen menyatukan visi agar dua lembaga tersebut menjadi bagian penting untuk mengatasi penyakit kanker.
“Tadi sudah ada beberapa penyintas kanker yang hadir untuk melakukan konsultasi. Dari para penyintas inilah inspirasi dan motivasi akan tumbuh bagi yang sedang berjuang melawan kanker. Mereka berjuang dan mereka berhasil melewati hal tersebut dengan tetap menanamkan bahwa kanker itu sejatinya bisa dilawan,” ujar Efa, Minggu (2/2).
Sementara itu, Direktur Utama RS UNAND, Yevri Zulfiqar menyebutkan, RS UNAND yang dilengkapi oleh hampir 100 tenaga medis yang berkompeten di bidang onkologi, terus berupaya mengembangkan riset dan teknologi terbaru untuk menangani berbagai jenis kanker.
“Kita mengelola kanker ini mulai dari diagnostik, terapi, pengobatan paliatif yang akan ditangani oleh para spesialis RS UNAND yang menangani kanker. RS UNAND juga dilengkapi dengan psikoterapi karena penderita kanker cenderung suka putus asa. Nanti penderita kanker akan dilayani oleh tim psikologi terpadu, bahkan hingga ke rumah,” kata Yevri.
Ia menuturkan bahwa, penderita kanker terus naik dari tahun ke tahun. Kanker yang paling sering dijumpai adalah kanker payudara, kolon, dan paru. Melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga, RS UNAND berharap dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat kanker melalui pendekatan yang lebih komprehensif.
“Adanya support dari UNAND serta dilengkapi dengan SDM yang luar biasa, RS UNAND siap menjadi rumah sakit yang menyediakan pelayanan terpadu untuk pasien sehingga RS UNAND bisa menangani berbagai macam kanker,” tuturnya. (*)