Selain itu, Audy berharap para ahli bedah bisa berperan lebih besar, terutama dalam penanganan situasi darurat seperti bencana alam, dan mendeteksi lebih awal kasus-kasus yang memerlukan penanganan bedah.
Di luar peningkatan kemampuan para ahli bedah, Audy juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi seluruh tenaga kesehatan di Sumatera Barat. Ia menyebutkan bahwa saat ini Sumbar sudah memiliki jumlah dokter spesialis yang memadai dengan rasio sesuai standar nasional.
Namun, ia juga mengakui masih ada beberapa rumah sakit yang kekurangan dokter spesialis bedah definitif untuk memberikan layanan optimal. Padahal, Sumatera Barat sendiri sudah memiliki 79 rumah sakit dan ratusan fasilitas kesehatan yang tersebar di berbagai daerah.
“Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan dukungan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia, agar masyarakat Sumatera Barat mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas,” tutur Audy.
Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Panitia P2B2 PABI XXI, Tjahjo Winantyo, melaporkan bahwa acara ini diikuti oleh 2022 peserta yang terdiri dari dokter spesialis bedah baru, anggota PABI, serta dokter umum spesialis bedah lainnya. Kegiatan yang rutin diadakan oleh PABI kali ini mengangkat tema “Peran Ahli Bedah dalam Transformasi Kesehatan Nasional.”
“Saya berharap melalui acara ini kita bisa saling bersilaturahim, meningkatkan pengetahuan, serta memunculkan inspirasi dan inovasi dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya. (*)