PADANG, HARIANHALUAN.ID— Memasuki bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia tak hanya fokus pada ibadah haji. Bagi yang tidak menunaikan haji, bulan ini juga menjadi momentum penting untuk memperbanyak amal ibadah, terutama di sepuluh hari pertama Dzulhijjah yang disebut sebagai hari-hari paling utama dalam setahun.
“Sepuluh hari pertama Dzulhijjah memiliki keutamaan yang luar biasa, bahkan lebih utama dari sepuluh malam terakhir Ramadan,” kata Ustaz Abdul Samad dalam salah satu kajiannya.
Ia menjelaskan, umat Islam dianjurkan memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, sedekah, serta puasa sunah, khususnya puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Selain puasa, ibadah kurban menjadi salah satu amalan utama di bulan ini. Menyembelih hewan kurban pada Idul Adha merupakan bentuk ketakwaan dan kepedulian sosial yang sangat dianjurkan.
“Kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tapi juga wujud pengorbanan untuk mendekatkan diri kepada Allah,” tambah Ustaz Wahid.
Bagi masyarakat yang belum mampu berkurban atau berangkat haji, para ulama sepakat bahwa menghidupkan hari-hari Dzulhijjah dengan ibadah-ibadah ringan namun konsisten tetap bernilai besar di sisi Allah.
Pemerintah dan lembaga keagamaan juga terus mengingatkan umat agar menjadikan bulan ini sebagai momen meningkatkan keimanan dan kepedulian sosial. (*)