Oleh sebab itu, biarkan anak tetap menjalin hubungan yang sehat dengan kedua orang tuanya tanpa harus “memihak” salah satunya.
6. Jaga komunikasi dengan mantan pasangan
Komunikasi tetap menjadi hal penting dalam co-parenting. Walau tidak harus intens, pastikan setiap hal yang berkaitan dengan anak selalu dikomunikasikan dengan jelas.
Hindari menggunakan anak sebagai perantara pesan ayah dan ibu. Dengan komunikasi yang baik, kesalahpahaman dapat dihindari dan keputusan bisa diambil secara bijak.
7. Bersikap fleksibel
Jadwal bertemu atau gantian mengasuh anak mungkin tidak selalu berjalan sesuai rencana. Oleh sebab itu, usahakan untuk bersikap fleksibel jika salah satu pihak membutuhkan penyesuaian waktu.
Dengan sikap saling pengertian, akan membantu anak merasa nyaman tinggal di dua rumah yang berbeda dengan orang tua yang berpisah.
8. Tetapkan dan patuhi aturan bersama
Anak membutuhkan rutinitas dan batasan yang jelas untuk merasa aman. Oleh karena itu, penting bagi kedua orang tua untuk menyepakati aturan bersama, seperti jam tidur, waktu belajar, atau penggunaan gawai.
Aturan yang konsisten di dua rumah akan membantu anak beradaptasi lebih mudah. (*)














