JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Indonesia menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas pemberian bantuan kemanusiaan pascagempa M 7.3 ke Negara Vanuatu, RTM ini digelar di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Jakarta, Senin (23/12).
Menko PMK Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc, memimpin jalannya rapat yang diagendakan membahas teknis pengiriman bantuan kemanusiaan pascagempa M 7.3 yang menghantam Vanuatu pada Selasa (17/12) waktu setempat.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., yang turut hadir dalam rapat tersebut, menjelaskan bahwa, bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia melalui BNPB sebanyak 19 jenis barang yang berupa peralatan, obat-obatan, dan permakanan dengan total senilai USD845.000 atau 13,8 Miliar Rupiah atau sebanyak 50,2 ton.
“Bantuan yang akan diberikan pemerintah melalui BNPB berupa 19 jenis barang kebutuhan dasar seperti peralatan, obat-obatan, dan permakanan”. Jelas Suharyanto.
Suharyanto juga menjelaskan bahwa bantuan yang dibawa dari Indonesia ke Vanuatu akan dibawa dengan tiga armada pesawat.
“Nanti bantuan kita bawa dengan menggunakan tiga armada pesawat dengan pembagian sebanyak satu pesawat penumpang untuk delegasi dan dua pesawat kargo untuk barang”. Imbuhnya.
Adapun jadwal pengiriman, Suharyanto menambahkan bahwa, bantuan akan diberangkatkan dari Jakarta pada Jumat (27/12).
“Insyaallah tanggal 27 Desember nanti bantuan bisa dilepas olen Bapak Presiden, dan diharapakan dapat membantu para korban terdampak di Vanuatu”. Suharyanto menambahkan.
Tidak hanya mengirimkan bantuan logistik dan peralatan, Pemerintah Indonesia juga akan mengirim Emergency Medical Team (EMT) yang rencananya berjumlah 10 orang tenaga kesehatan yang dibawahi oleh Kementerian Kesehatan.
Menko PMK menjelaskan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Negara Vanuatu ini dipastikan tidak akan menganggu penanganan bencana di dalam negeri.
Selain Menko PMK Pratikno dan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, turut hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Basarnas Marsekal Kusworo, serta perwakilan dari kementrian lain yang terlibat. (*)