Ia menambahkan Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui untuk bertemu dengan para pengembang sistem ini dalam beberapa minggu ke depan, setelah platform mulai beroperasi.
Dengan pengalaman sukses sebelumnya seperti aplikasi Peduli Lindungi, Luhut yakin penerapan teknologi dalam penyaluran bantuan tunai ini akan memberikan hasil yang maksimal.
Dirinya pun menyebut guna menjaga integritas program, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan audit berkala terhadap sistem baru ini.
“Kami ingin menghindari penggunaan-penggunaan yang tidak benar dalam program ini, karena kami ingin prosesnya cepat dan tepat,” ujar Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota merangkap Sekretaris Eksekutif DEN Septian Hario Seto menjelaskan inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi anggaran negara.
“Kita ingin meminimalkan inefisiensi, termasuk melalui e-katalog dan sinkronisasi penerima bansos agar lebih tepat sasaran,” kata Seto.
Ia menambahkan bahwa digitalisasi akan mempermudah penyaluran bantuan sosial (bansos) secara transparan dan efisien.