JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Sejumlah bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi peristiwa bencana yang terjadi memasuki pekan keempat bulan Maret. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat tujuh peristiwa bencana yang terjadi mulai dari banjir, longsor, hingga angin kencang atau cuaca ekstrem.
Peristiwa pertama yang tercatat adalah banjir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Sabtu (22/3) akibat dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. Longsor yang terjadi di sejumlah titik di enam desa dari tiga kecamatan ini menyebabkan sembilan unit rumah terdampak dan akses jalan terganggu oleh material longsor.
Hingga Minggu (23/3) pemerintah daerah setempat termasuk BPBD bersama unsur terkait telah melakukan kerja bakti pembersihan material longsor yang menutup akses jalan dan rumah warga.
Di hari yang sama, selain longsor, banjir juga melanda Kabupaten Jepara, tepatnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo. Sedikitnya 128 Kepala Keluarga (KK) atau 335 jiwa terdampak dengan ketinggian muka air mulai dari 20 hingga 40 sentimeter. Banjir yang merendam permkuiman warga ini membuat sejumlah warga mengungsi ke rumah sanak keluarga. Kendati telah surut, tim BPBD setempat bersama warga telah melakukan penanganan dengan membuka dapur umum dan pembersihan sisa lumpur.
Kejadian bencana selanjutnya terjadi di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Sedikitnya 171 unit rumah di tiga desa di Kecamatan Parittiga terdampak banjir yang terjadi pada Sabtu (22/3). Banjir yang terjadi akibat dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi melanda kecamatan Parittiga. Kendati sudah surut, tim BPBD setempat masih bersiaga dan melakukan pemantauan bila hujan lebat kembali mengguyur.
Banjir selanjutnya terjadi di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pada Sabtu (22/3). Banjir dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi yang kemudian menyebabkan meluapnya aliran sungai yang melintasi empat kecamatan yang terdampak, yakni Seram Barat, Taniwel, Taniwel Timur, dan Huamual Belakang.
Akibat kejadian ini sedikitnya 175 KK terdampak banjir dan tiga di antaranya berpotensi terdampak longsor. Menyusul kejadian ini, BPBD setempat melakukan respons dengan meninjau lokasi dan melakukan penanganan darurat. Kondisi mutakhir dilaporkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terjadi dan dabit air sungai masih tinggi.
Wilayah selanjutnya yang dilanda banjir adalah Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Banjir yang terjadi pada Jumat (21/3) ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Sebanyak 18 desa dari enam kecamatan terdampak banjir dengan jumlah korban jiwa yang terdampak mencapai 2.973 jiwa. Kendati banjir telah berangsur surut, tim BPBD Kabupaten Minahasa masih bersiaga dan terus melakukan pemantauan kondisi cuaca dan lingkungan.
Kemudian banjir juga terjadi di Kabupaten Klungkung, Bali, pada Minggu (23/3). Akibat banjir ini satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus sungai yang debit airnya meningkat akibat hujan lebat. Di hari yang sama, korban tersebut telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan. BPBD setempat masih bersiaga melakukan pemantauan dan pembersihan wilayah terdampak banjir di Desa Tegak, Kecamatan Klungkung.
Sementara itu, selain banjir, bencana lain ialah angin kencang yang melanda beberapa wilayah di pulau Jawa. Pertama, angin kencang melanda wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, tepatnya di Desa Kumpay dan Tambakan, Kecamatan Jalancagak, pada Sabtu (22/3). Akibat bencana ini, sebanyak 221 KK terdampak dan satu jiwa luka ringan.
Adapun kerugian materiil akibat peristiwa ini dilaporkan 222 unit rumah terdampak, 58 di antaranya rusak ringan, 11 unit rusak sedang, dan 21 unit rumah rusak berat. Bencana juga membuat satu bangunan masjid dan sekolah mengalami kerusakan. Pada Minggu (23/3), tim BPBD setempat masih melakukan penanganan berupa gotong royong bersama warga membersihkan puing dan perbaikan atap rumah.
Angin kencang selanjutnya melanda Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (22/3). Sedikitnya 17 unit rumah milik 17 KK terdampak di enam desa dari tiga kecamatan ini. Rinciannya meliputi 2 unit rumah rusak ringan, 3 unit rumah rusak sedang, dan 5 unit rumah rusak berat. Hingga Minggu (23/3) tim BPBD masih bersiaga dan melakukan pembersihan material rumah rusak serta melakukan pemantauan cuaca di wilayah terdampak.
Menyikapi peristiwa bencana yang terjadi di berbagai daerah, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah. Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter. Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, serta sumber daya guna menghadapi potensi darurat. (*)