Berikutnya ada kerja sama di bidang riset dan studi koleksi antara BLU Museum dan Cagar Budaya (IHA) dan École française d’Extrême-Orient (EFEO).
Kolaborasi itu membuka peluang untuk studi lintas disiplin terkait sejarah, arkeologi, epigrafi dan manuskrip Asia Tenggara, khususnya yang berkaitan dengan warisan Indonesia, serta kerja sama pada bidang permuseuman dan warisan budaya antara Museum dan Cagar Budaya (IHA) dan Museum Guimet terkait aspek koleksi dan pendidikan publik, serta pembentukan pameran tematik kedua negara.
“Kolaborasi antar negara harus melibatkan langsung para pelaku dan pendorong inovasi budaya hari ini. Karena dari merekalah, wajah masa depan budaya Indonesia dan dunia akan ditentukan,” ujar Fadli.
Fadli turut menyampaikan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati mengapresiasi hadirnya talenta-talenta muda Indonesia yang menunjukkan kemajuan dan keberagaman ekosistem budaya Indonesia, dari tradisional hingga kontemporer, serta budaya digital dan populer.
Kehadiran para pelaku budaya menunjukkan ekosistem budaya kita yang hidup dan dinamis.
“Kita ingin Indonesia dikenal bukan hanya karena warisan masa lalu, tetapi juga karena kreativitas dan inovasi budaya kita hari ini, serta potensi yang sangat besar di masa depan,” ucap dia.
Fadli juga menekankan Indonesia sangat terbuka terhadap kerja sama antar negara yang mendukung pemajuan kebudayaan nasional sekaligus memperkuat kontribusi budaya Indonesia bagi dunia. (h/ant)