Kontribusi sektor swasta juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. PT Telkomsel menyediakan fasilitas tempat sampah dari bahan limbah daur ulang simcard sebagai dukungan nyata terhadap upaya pelestarian lingkungan di kawasan wisata.
Sementara itu, PT Telkomsel melalui perwakilannya, Andri T. Putra, Manager Mobile Consumer Branch Batam menyatakan, Telkomsel merasa bangga dapat mendukung pelaksanaan gerakan wisata bersih di Pulau Penyengat, yang merupakan situs warisan budaya Melayu dan sejarah bangsa.
“Dukungan ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel melalui program Jaga Bumi, dengan tujuan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui beragam aksi nyata. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pemantik semangat kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian lingkungan Indonesia,” katanya.
Dalam aksi bersih-bersih yang dilakukan di Pulau Penyengat, terkumpul sekitar dua ton sampah. Capaian ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan secara fisik, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan kesadaran bersama dalam merawat lingkungan destinasi.
GWB memperkuat narasi bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, dilakukan kunjungan ke pelaku UMKM lokal yang bergerak di bidang pengelolaan sampah dan produk kreatif berbasis daur ulang. Inisiatif ini mempertegas bahwa penerapan pariwisata berkelanjutan dapat berjalan melalui pendekatan partisipatif yang memanfaatkan potensi khas daerah.
Pulau Penyengat kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi unggulan yang memadukan pelestarian budaya dan kepedulian lingkungan, memberikan manfaat ekonomi, sosial dan ekologis secara berkelanjutan. (*)