JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Hari ini, Rabu (8/10), sebanyak 40 nama dari 61 jenazah korban runtuhnya gedung musala empat lantai Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah berhasil diidentifikasi. Angka tersebut sudah termasuk dua dari tujuh bagian tubuh yang ditemukan tim Search and Rescue (SAR) gabungan dari balik puing reruntuhan.
Selanjutnya, 40 jenazah yang telah dikenali itu diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke kampung halaman untuk dikebumikan.
Perjuangan dan dedikasi tinggi para tim Disaster Victim Identification (DVI) kian menjawab satu per satu pertanyaan. Namun, tugas belum selesai. Masih ada 21 nama dan 5 potongan tubuh lainnya yang masih harus segera diungkap identitasnya.
Sembari tim DVI menyelesaikan pekerjaannya, keluarga dan wali korban terus menanti dengan tabah dari tenda pengungsi yang didirikan di halaman Rumah Sakit Bhayangkara, sebagai tempat istirahat.
Tenda berukuran 6×12 meter itu tak hanya tempat istirahat yang nyaman, tapi juga memberikan segala kebutuhan, seperti permakanan, kebutuhan dasar pribadi, pelayanan kesehatan, psikososial hingga pijat dan bekam gratis sesuai permintaan mereka.
Sementara itu, posko darurat yang semula berdiri di tak jauh dari lokasi kejadian telah berpindah ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, setelah masa transisi menuju rehabilitasi dan rekonstruksi diserahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada BPBD. Kendati demikian, BNPB akan tetap melakukan pendampingan secara berkesinambungan. (*)