Sementara itu Sekda Kabupaten Sitaro menyatakan bahwa hingga Senin (21/4), terdapat 3.582 warga pengungsi yang sudah ditangani dengan baik. Tantangan yang dihadapi tim satgas gabungan ini adalah bagaimana agar warga yang mengungsi secara mandiri di pegunungan tetap dapat termonitor dan terpenuhi kebutuhan dasarnya termasuk layanan kesehatan. Adapun sebanyak 3.614 rumah mengalami kerusakan akibat dampak erupsi Gunungapi Ruang yang tersebar di 2 kelurahan dan 13 kampung.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Deputi IV) BNPB Jarwansyah yang telah berada di lokasi terdampak sejak 18 April 2024 mengatakan bahwa sejauh ini upaya tim satgas gabungan dalam penanganan darurat dan penyelamatan masyarakat terdampak sudah berjalan dengan baik. Hingga sejauh ini tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa atas bencana vulkanologi tersebut sehingga hal ini tentunya harus disyukuri.
“Kita bersyukur kondisi sudah normal kondusif. Kapal-kapal sudah beroperasi untuk evakuasi maupun pengiriman logistik. BNPB tentunya akan tetap mendukung untuk pendampingan dan pengisian gap yang belum tersentuh,” jelas Jarwansyah.
Kendati demikian Jarwansyah tetap memberikan beberapa catatan yang dapat dijadikan acuan terkait upaya penanganan darurat menuju fase pemulihan. Pendataan masyarakat terdampak menurut Jarwansyah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Data-data ini yang nantinya akan menjadi dasar serta acuan pemenuhan kebutuhan termasuk ketika program rehabilitasi dan rekonstruksi dijalankan secara paralel.
Lebih lanjut, Jarwansyah juga mengingatkan kepada seluruh stakeholder agar terus mencermati segala hal yang dianggap perlu dan kurang tertangani dengan baik, mengingat status tanggap darurat akan berakhir pada 29 April 2024 mendatang. Deputi IV mengatakan bahwa pendampingan termasuk keamanan harus tetap dilakukan oleh TNI dan Polri mengingat adanya aduan masyarakat yang takut kehilangan hewan ternak apabila mereka meninggalkan rumah untuk mengungsi.
“Bahwa status darurat berakhir pada tanggal 29 April 2024. Perlu diperhatikan untuk langkah-langkah kedepannya. Pengungsi perlu dikawal karena banyak dari mereka yang takut kehilangan hewan ternak dan bagaimana mereka memberikan makanan bagi hewan ternaknya,” kata Jarwansyah.