SULAWESI SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengerahkan upaya pada masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, khususnya untuk distribusi bantuan logistik dan evakuasi warga menggunakan armada udara.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan menyatakan bahwa dari 12 desa yang terdampak di Kabupaten Luwu, terdapat satu desa yang sudah dapat diakses melalui jalur darat.
“Saat ini Desa Kadundung sudah bisa kita lewati jalur darat, kita bergerak cepat untuk langsung mendistribusikan bantuan,” ujar Fajar, Kamis (9/5).
Pengiriman bantuan logistik ini didukung oleh komunitas off road dari IOF Pengcab Luwu.
“Delapan mobil off road dikerahkan bersama komunitas IOF Pengcab Luwu, diharapkan dapat langsung sampai ke titik lokasi warga terdampak,” tutur Fajar.
Mengingat pada Kamis (9/5) cuaca terpantau berawan dan hujan ringan, Fajar mengatakan bahwa distribusi logistik turut dibantu oleh pihak TNI untuk mengantisipasi medan yang sulit dilalui kendaraan roda empat.
“Jika tidak dapat menggunakan roda empat sampai pada titik warga terdampak, TNI akan membantu membawa logistik dengan sepeda motor atau berjalan kaki dengan back-pack,” jelas Fajar.
“Tidak hanya untuk Desa Kadundung, jika memungkinkan operasi ini dapat mengantarkan bantuan ke desa-desa terdekat tentunya dengan keamanan yang sudah kita verifikasi,” tambahnya.
Per Kamis (9/5), bantuan logistik dan evakuasi warga masih terus dilakukan via udara menggunakan helikopter TNI Angkatan Darat sebanyak dua sorti ke Desa Pajang.
Fajar mengatakan dalam 10 hari kedepan, pemerintah memastikan perbaikan jembatan yang rusak sembari tetap bergerak untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat maupun evakuasi.
“10 hari ke depan kita upayakan perbaikan jembatan yang rusak bersama unsur perangkat daerah terkait,” tutupnya. (*)