KABUPATEN BONE BOLANGO, HARIANHALUAN.ID – Tersebutlah sebuah desa bernama Tupa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Secara topografi, Desa Tupa berada di perbukitan dan lembah sungai. Pola permukiman penduduknya memanjang sejajar dengan alur sungai.
Desa Tupa sendiri merupakan wilayah pertemuan dua sungai besar yaitu sungai Dulamayo dan Sungai Bolango. Sungai-sungai tersebut sekaligus menjadi urat nadi kehidupan bagi 1.170 penduduk Desa Tupa (sensus 2023) yang mayoritas adalah petani.
Tiap musim penghujan, Desa Tupa selalu diselimuti nuansa hijau dari hutan-hutan perbukitan dan pertanian yang subur. Akan tetapi, dalam beberapa tahun belakangan, keindahan lanskap Desa Tupa sedikit terganggu setelah banjir dan tanah longsor melanda wilayah itu.
Selain faktor cuaca, pemicu kejadian bencana hidrometeorologi basah di Desa Tupa juga dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya; rusaknya tanggul dan bronjong sungai, penyempitan aliran sungai, sedimentasi sungai hingga pembukaan lahan baru enam desa di Kecamatan Bulangu Ulu.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango, peristiwa banjir dan tanah longsor di Desa Tupa terjadi hingga 4-5 kali dalam setahun. Kendati tidak dilaporkan adanya korban jiwa, namun bencana itu telah mengganggu kehidupan dan penghidupan para penduduk Desa Tupa.
BNPB Inisiasi Pemasangan Sistem Peringatan Dini
Menurut indeks kajian risiko bencana InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Desa Tupa berada pada tingkat kerawanan tinggi untuk jenis bencana banjir. Setidaknya, potensi bencana itu dapat berdampak pada kurang lebih 900 penduduk Desa Tupa.
Menyikapi dari adanya potensi bencana di Desa Tupa, BNPB menginisiasi pemasangan sistem peringatan dini banjir atau yang disebut “Flood Early Warning System”. Secara instrumen, perangkat tersebut dilengkapi dengan unit sirine, unit pancar ulang (repeater) dan pengendali yang dapat diaktivasi melalui Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bone Bolango maupun secara manual oleh masyarakat.
Pada hari Rabu dan Kamis (28-29/8), BNPB melalui Direktorat Peringatan Dini, Kedeputian Bidang Pencegahan telah melaksanakan kegiatan Fasilitasi Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir di Desa Tupa. Rangkaian kegiatan yang dilakukan atas arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., ini meliputi pemasangan instrumentasi peringatan dini yang dilanjutkan dengan sosialisasi dan workshop kepada BPBD dan masyarakat di Desa Tupa
Setelah insrumen peringatan dini terpasang, BNPB kemudian memberikan dukungan untuk penguatan respon masyarakat dengan membentuk fasilitator daerah (fasda), tim siaga bencana yang dilengkapi serangkaian kegiatan pembuatan SOP peringatan dini yang berbasis masyarakat itu sendiri. BPBD Kabupaten Bone Bolango juga terlibat dan tentunya memiliki peran penting dalam menyelaraskan bentuk ikhtiar yang diinisiasi Pemerintah Pusat melalui BNPB tersebut.
Upaya penguatan sistem peringatan dini ini bukan hanya instrumen diseminasi berupa sirine saja, tetapi juga mengedepankan juga peningkatan kapasitas manusianya. Masyarakat yang tergabung sebagai tim siaga bencana turut menjadi pelaku dalam peringatan dini. Melalui penguatan ini diharapkan seluruh unsur memiliki rasa tanggungjawab dan kepemilikan bersama terhadap instrumen dan SOP yang telah dibuat dan disepakati, sehingga masyarakat dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi potensi banjir.
Selain Kabupaten Bone Bolango, pada tahun 2024 BNPB juga memberikan fasilitas serupa untuk Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo. Pemasangan peralatan peringatan dini banjir dan pembekalan materi yang telah diberikan merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di Kabupaten Bone Bolango dan sekitarnya. (*)