Ia menambahkan, PPLP tidak pandang bulu terhadap latar belakang pemain bola, melainkan mengutamakan bakat. Nabil Asyura termasuk salah satu pemain berbakat yang dipilih tanpa seleksi, namun melalui pantauan pelatih.
“Kemudian Nabil kita tarik ke PPLP dan sekolahnya dipindakan ke SMA 4 Sumbar, yang awalnya bersekolah di Payakumbuh. Awalnya yang ikut seleksi ada tiga orang, yang terpanggil menurut hasil pantauan pelatih hanya dua orang. Dua dari Payakumbuh, termasuk Nabil satu di antaranya,” katanya lagi.
PPLP sendiri dalam melatih atlet menggunalan anggaran dari APBD dan APBN Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Saat ini, jumlah atlet khusus sepakbola di PPLP sebanyak 22 orang. Secara keseluruhan, sebanyak 137 total atlet pada 12 cabang olahraga berada pada naungan PPLP.
“Setiap cabang olahraga kita sesuaikan usianya. Pembinaan mulai dari SMA kelas 1 sampai usia 18. Tamatan PPLP biasanya kalau sepakbola umumnya berkarir di klub. Selaku pengelola PPLP, Tahun 2022 kita sudah menjembatani atlet senior,” katanya.
Hingga saat ini, PPLP terus meningkatkan penempatan terbaik dan menjembatani bagi atlet senior di bidang akademik. Salah satunya Universitas Andalas yang sudah menerima mahasiswa tanpa tes hanya melalui seleksi piagam kejuaraan olahraga.
“Tahun kemarin di Unand, atlet kita ada yang diterima di kedokteran dan farmasi. Semua jurusan juga ada, mereka sudah menerima keberbakatan olahraga selama dua tahun ini. Ini nantinya akan terus kita tingkatkan,” tuturnya.