Disebutkannya, dari Rp250 juta anggaran direalisasikan dari usulan Rp1,5 miliar dana itu hanya bisa diperuntukan untuk 18 atlet dan official, untuk penginapan, tiket PP, uang saku dan lainnya, dengan terpaksa cabor yang berkemungkinan berprestasi yang bakal dikirim ke Malang.
Melihat track record cabor sebelumnya, cabor bulutangkis beberapa kali meraih medali emas, tenis meja meraih perunggu saat Porwanas di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Sementara cabor atletik beberapa kali selangkah lagi meraih perunggu (posisi 4) dan cabor biliar sangat berptensi nanti meraih medali emas.
“Saya berharap kawan-kawan yang terpilih, inilah atlet yang terbaik dari yang baik. Tepat semangat tetap berlatih, perkuat fisik. Sebab kita tidak ada waktu lagi untuk berleha-leha, nanti kita jadwalkan latihan gabungan dengan jadwal menyusul,” kata wartawan senior tersebut menyemangati.
Sementara itu, Koordinator Tim Porwanas, Syaiful Husein juga menekankan kepada seluruh atlet untuk menjaga stamina, sebab berdasarkan pengalaman sebelunya, atlet Sumbar kalah dari fisik. Sementara dari segi permainan tidak diragukan. “Saya berharap selalu jaga stamina, sebab berdasarkan pengalaman sebelumnya, atlet kita kalah dengan stamina. Babak pertama menang, tapi babak selanjutnya sudah loyo akhirnya kalah, karena staminanya itu,” kata Syaiful yang juga pensiunan guru olahraga.
Tokoh Sijunjung itu berharap kepada seluruh atlet selalu latihan berkesinambungan setiap hari, mengingat waktu yang efektif untuk persiapan keberangkatan ke Malang, hanya tinggal sekitar 8 minggu lagi. “Kembali saya tekankan kepada kawan-kawan tidak ada lagi waktu berleha-leha mari kita bersama-sama bertekad untuk membawa medali ke Sumbar,” kata Syaiful lagi.
Pada rapat perdana persiapan tim Porwanas tersebut berbagai usulan dan masukan disampaikan oleh atlet dan official. Di antaranya mengusulkan, mengingat keterbatasan dan tidak adanya dana anggaran latihan diharapkan masing-masing cabor agar bisa melekat dengan cabor di masing-masing daerah.