HARIANHALUAN.ID – Salak Anjing bernama Lupak Gerai, Karok, Koreng, Bule, Kumbang, dan Upiak Banun, yang masih terkurung di dalam box star kini kian terdengar lantang dan keras saat seekor anak babi dibawa ke tengah lintasan.
Ketujuhnya makin merentak-rentak menyalak geram dari balik jeruji box star. Mata ketujuhnya semerah saga. Menatap emosi, serta penuh dendam ke arah si babi hutan nan tengah berada di ambang maut.
“Taaaar,” pintu box start terbuka keras berlampang. Ketujuh anjing langsung melesat bagai anak panah yang terlepas dari busur. Mereka tampak memburu penuh nafsu, menyalak penuh amarah, berlari kencang menyongsong kematian konyol si babi malang di tengah gelanggang
Sosoh Lupak!!,,” “Tintiang Karok, Agiah Sayaaaang!!!,” teriak sejumlah penonton dan pemilik anjing yang sedari tadi menatap lekat dengan dada berdebar ke arah tujuh ekor anjing kampung yang tengah berpacu dilintasan becek sepanjang 250 meter berpagar jaring itu.
Kurang dari enam puluh detik selanjutnya, anjing kampung berwarna coklat berbulu tebal bernama Karok, susul menyusul dengan anjing betina seputih kapas bernama Upiak Banun.
Sementara dibelakangnya, dengan kecepatan luar biasa lincah meliuk-liuk, Lupak Gerai mulai mengancam membayangi lari si Karok yang berada di posisi kedua. Ketujuhnya susul menyusul, potong memotong jalan menuju finish di partai final pamungkas itu.