“Untuk itu, dengan adanya kejuaran tersebut semakin memudahkan dan melihat atlet untuk pembinaan yang lebih baik. Kami berharap pembinaan akan terus dilakukan bahkan ke tingkat yang lebih tinggi bukan di Sumbar saja,” kata Gustami.
Selain itu, kata Gustami, kejuaran tersebut juga persiapan untuk mengikuti kejuaraan yang lebih besar lagi. “Selain itu, ini juga persiapan dalam menghadapi PON 2024. Dan sebelum tentu ada pra PON. Ini bukan kejuaran pertama,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Sumbar salah satu yang memiliki atlet yang berpotensi besar. Hal ini terbukti dengan adanya kejuaraan nasional beberapa waktu lalu.
“Pada kerjunas di Manado waktu lalu, kami lihat perkembangan atlet kita sangat jauh bedanya dengan atlet lain di Jawa. Tapi atlet tenis meja tingkat Sumatra itu sepertinya merata. Jadi ada tiga di provinsi di Sumatra yang mendapat medali di kerjunas salah satunya Sumbar. Jadi kita ingin memacu kualitas atlet kami ini,” kata Gustami, yang juga anggota DPRD Sumbar dari PKS itu.
Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Sumbar, Tasliatul Fuaddi mengatakan, dalam turnamen tenis meja kali ini diikuti oleh dari berbagai provinsi, seperti Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Jambi dan Bengkulu.
“Provinsi masuk dalam kejuaran wilayah. Atlet yang bertanding dibagi menjadi beberapa regu, yakni tunggal atlet putra, tunggal atlet putri, beregu atlet putra dan putri,” ucapnya.
Dijelaskannya, untuk PM dikikut oleh sembilan daerah, yakni Kota Padang, Pasaman Barat, Kota Pariaman, Sawahlunto, Lima Puluh Kota, Padang Panjang, Kota Solok, dan Bukittinggi. (*)