PADANG, HARIANHALUAN.ID – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk kali yang ke dua puluh satu (PON XXI) di dua provinsi, yakni Provinsi Sumatera Utara dan Aceh, merupakan kegiatan besar dalam sejarah keolahragaan dan kebangsaan Indonesia yang akan digelar pada pada 8 sampai dengan 20 September 2024 mendatang.
Berbagai persiapan terus dimatangkan dan dilakukan oleh pemerintah pusat, Aceh dan Sumut untuk menyambut helat yang akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo ini. Hal ini terungkap dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 secara live yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Rabu (21/8).
Pada dialog yang dipandu Daniar Achri tersebut, tampil sebagai nara sumber Surono, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Mayjen TNI Purn. Dr. Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI Aceh-Sumut serta Iskandar, Wakil Ketua Harian II PB PON XXI Wilayah Aceh.
Dikatakan Suwarno, PON 2024 akan menjadi edisi perdana yang melibatkan dua provinsi (Aceh dan Sumatra Utara) sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara. Bagi Provinsi Aceh sendiri, ini merupakan pertama kalinya menggelar ajang olahraga nasional empat tahunan.
Aceh akan menjadi tuan rumah untuk 33 cabang olahraga, 20 cabang olahraga akan diselenggarakan di Banda Aceh, dan selebihnya digelar di 10 kabupaten/kota lainnya. Pemprov Aceh telah menyediakan lahan seluas total 240 hektare di 10 kabupaten/kota.
Lebih jauh Iskandar menyebutkan, kompleks Stadion Harapan Bangsa di Lhong Raya, Kota Banda Aceh, yang akan digunakan sebagai lokasi pembukaan PON 2024 pada 8 September 2024. “Sekitar 6 ribu lebih atlet dan ofisial dan sekitar 25 ribu wisatawan diprediksi akan datang ke Aceh. Hal ini tentu diharapkan juga mendatangkan nilai ekonomis bagi UMKM Aceh,” katanya.
Tentunya tak mudah untuk menerapkan syariat Islam secara penuh yang selama ini diterapkan di Aceh, pada banyaknya orang yang bakal datang dari berbagai daerah. Namun Pemda Aceh terus menyosialisasikan hal ini pada tamu-tamu tersebut.
Lebih jauh Surono menyebutkan, pihaknya telah menggelar beberapa kali pertemuan langsung secara bersama, dengan kedua daerah yang terlibat. Koordinasi juga dilakukan melalui komunikasi via telpon tentang berbagai hal untuk penyelenggaraan iven tersebut.
“Kami berharap, iven ini akan berlangsung sukses dengan dukungan semua pihak,” tutupnya. (h/atv)