Kenapa banyak terjadi perceraian ? Kelihatannya dikarena si istri tidak tahan melihat suaminya berselingkuh. Daripada menahan sakit hati, lebih baik dia memilih bercerai saja.
Jika diamati, terjadinya perceraian berdasarkan gugatan istri ini, berkat hebatnya strategi yang dibuat suaminya. Ketika diketahui istri, suaminya berselingkuh, dia bukannya menampakkan ketakutan kepada istrinya. Apalagi penyesalan. Dia malah semakin berani.
Dengan ini, suami yang sudah mabuk kepayang oleh teman selingkuhannya ini, berharap istrinya makin marah. Dengan memuncaknya kemarahan istrinya nanti, dia diam-diam berharap istrinya menggugat cerai.
Begitu gugatan cerai dilayangkan istrinya ke pengadilan, ketika ditanya hakim kepada si suami ini, dia langsung setuju. Kalau setelah mediasi tidak berhasil, tergugat setuju terhadap keinginan penggugat, sudah barang tentu gugatannya tersebut dikabulkan hakim. Dalam hati suami ini, pucuk dicinta ulam tiba, sumur digali air datang.
Begitu selesai persidangan di pengadilan, suami ini melenggang ke pelaminan dengan selingkuhannya. Si istri tinggal bersama anak-anak menanggungkan pedihnya hati. Sebab, ketika dia nikah lagi, jika tak ada izin istri pertama, bisa masuk penjara. Tetapi ketika dia sudah syah bercerai, nikah pun dia, tak ada persoalan lagi.
Menghadapi kondisi kekinian yang sangat mengkhawatirkan ini, para istri harus mewaspadai suaminya bersingkuh dengan wanita lain yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Pelakor atau wanita perebut laki orang.