Zakat Fitrah : Kewajiban dan Hikmah dalam Islam

Oleh : Husnal Prima, S.HI (Sekretaris BAZNAS Kota Pariaman)

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang harus ditunaikan setiap bulan Ramadhan sebelum pelaksanaan shalat Idul fitri.

Ibadah ini memiliki tujuan utama untuk menyucikan jiwa dan menyempurnakan ibadah puasa. Selain itu, zakat fitrah juga berperan penting dalam membantu kaum fakir miskin agar mereka dapat merasakan kebahagiaan di hari raya.

Kewajiban Zakat Fitrah

Zakat fitrah diwajibkan kepada setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, bahkan bayi yang baru lahirpun juga diwajibkan untuk ditunaikan zakat fitrahnya meskipun nantinya juga berhak menerima zakat fitrah. Dalil kewajiban zakat fitrah di antaranya adalah hadis dari Ibnu Umar r.a., yang menyatakan:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas setiap Muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar, dan beliau memerintahkannya untuk ditunaikan sebelum orang-orang keluar menuju shalat Id.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum (setara dengan 2,5 Kg/3,5 liter beras) jika diuangkan maka bisa disesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi.

Hikmah Zakat Fitrah

Zakat fitrah tidak hanya sekadar kewajiban, tetapi juga memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat, di antaranya:

1. Menyucikan Jiwa dan Menyempurnakan Puasa.
   Zakat fitrah berfungsi sebagai penyuci jiwa bagi orang yang berpuasa dari kesalahan dan kekurangan yang mungkin terjadi selama Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadis dari Ibnu Abbas r.a.:
   “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perbuatan keji, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
2. Membantu Kaum Fakir Miskin.
   Dengan zakat fitrah, kaum dhuafa dapat merasakan kebahagiaan di hari raya tanpa harus merasa kekurangan disaat idul fitri.
3. Mewujudkan Solidaritas Sosial.
   Zakat fitrah memperkuat rasa kepedulian dan kebersamaan dalam masyarakat, sehingga terciptanya lingkungan yang harmonis dan saling tolong-menolong.
4. Menghapus Sifat Kikir dan Menumbuhkan Rasa Syukur.
   Dengan menuanikan zakat fitrah, seseorang dilatih untuk berbagi rezeki dan menyadari bahwa harta yang dimiliki merupakan amanah dari Allah.

Kesimpulan :
Zakat fitrah adalah ibadah yang memiliki makna mendalam dalam Islam. Selain sebagai kewajiban bagi setiap muslim, zakat fitrah juga memiliki hikmah besar dalam membangun kesejahteraan sosial, membersihkan jiwa, dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk menunaikan zakat fitrah agar dapat meraih keberkahan dan kesempurnaan Ramadhan.

Semoga Allah menerima ibadah kita dan menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang bertakwa. Aamiin. (*)